Bahkan, sejak saat itu
Kira-kira satu bulan yang lalu
Tak pernah kuhirup aroma candumu
Tak pernah ku rasakan kenikmatanmu
Entah apa yang terjadi padaku
Perutku tak lagi mampu menampungmu
Netraku seakan menolak engkau merasuki tubuhku
Aku  rindu, sungguh aku rindu
Bahkan, sejak tanpamu
Otakku kerap kali terasa buntu
Sedikitpun enggan mengalir walau hanya sepatah duapatah kata
Tak pernah tercerna
Pernah, suatu malam kupaksakan
Bahkan, lima kali tegukan tanpa henti
Lihatlah, betapa besarnya rasa rinduku padamu
Alhasil, mataku terbelalak semalam suntuk
Tubuhku gigil nan gemetar
Sejak itu, tak pernah lagi aku menyeruak ambumu
Bahkan, engkau tak lagi ku nikmati
Rinduku; berujung temu menyisakan sesak
Hitam pahit yang tak pernah lagi kurasakan berganti sepah kemerah-merahan
Terkadang, cairan putih kental yang begitu manis seperti senyumnya
Bukan mendua atau pun meniga,
Namun, keadaan yang memaksa
Lampung, 20 Mei 2021