Mohon tunggu...
Rani Sabila
Rani Sabila Mohon Tunggu... Lainnya - Penuang rasa

"Live as if you will die tomorrow and learn as if you will live forever" (Mahatma Gandhi)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Beberapa Perkataan Perokok dan Cara Menjawabnya Menurut Persepsi Rani Sabila

24 Oktober 2020   12:30 Diperbarui: 24 Oktober 2020   12:37 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rokok, sebuah kertas yang berisi tembakau dan digulung menyerupai silinder. Biasanya dibakar pada ujungnya dan dibiarkan membara begitu saja untuk kemudian dihisap asapnya. Kertas ini biasanya terasa manis pada setiap ujungnya. Tembakau yang dipakai biasanya dari daun yang telah dicacah dan dikeringkan terlebih dahulu.

Biasanya, perokok aktif berasal dari kalangan bapak-bapak. Namun, ada juga wanita pun jua nenek-nenek. Bahkan, tak jarang juga kini kita jumpai para remaja laki-laki, dan malah ada remaja perempuan yang ikut menikmati puntungan rokok. 

Jujur saja, ketika saya kecil juga pernah dijejali oleh bapak saya. Sungguh, rasanya memang tidak enak tapi, entah mengapa banyak sekali peminatnya, saya juga heran dan bertanya-tanya.

Padahal, jika dilihat dari keuntungan dan mudharatnya, lebih banyak mudharat yang akan kita dapatkan dibandingkan dengan keuntungannya.
Berikut ini beberapa perkataan para perokok yang pernah saya jumpai, berikut cara menjawab menurut persepsi saya:

1.  Rokok dapat memperkuat gigi

Banyak perokok yang berkata bahwa merokok mampu memperkuat gigi. Faktanya, banyak saya jumpai para perokok malah giginya rusak tuh, bukan malah kuat. Jika ingin memperkuat gigi mengapa harus merokok? Apakah tidak ada cara lain? Pastilah ada, bisa dengan rajin menggosok gigi, atau kalau orang Jawa itu biasa menginang, tapi saya lupa bahasa Indonesianya apa, hehe. Masih banyak cara lain kok yang bisa dilakukan.

2. Gak Ngerokok, Gak Keren

Nah, ini biasanya yang sering dikatakan oleh para remaja, "Gak ngerokok, gak keren." Loh, justru kalau ga ngerokok malah lebih keren dong, tetap terlihat tampan dan sehat, bukan?

"Tapi aku ngerokok ngerasa sehat-sehat saja kok." Iyah sekarang mungkin sehat, karena efeknya tidak akan terasa sekarang tapi, beberapa tahun ke depan, kasihan kan keluarganya kalau kamu sakit-sakitan, banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan.

3. Ada Kenikmatan Tersendiri

Memang apa enaknya menikmati asap? Terkadang, sesuatu yang nikmat itu tidak berujung indah. Eea, malah ngebucin haha..

Tau gak kalau  rokok itu haram? Di bungkusnya pun tidak tertulis kata halal kan. Kaya hubungan kita, kapan nih kamu mau halalin aku? Haha..

"Tapi, di kitab suci tidak disebutkan kalau rokok itu haram, dan kalaupun haram, kenapa masih beredar dan pemerintah tidak menutup pabriknya?"

Di kitab suci memang tidak disebutkan, tapi ada kan ayat yang menjelaskan bahwa sesuatu yang tidak bermanfaat harus dijauhi. Nah, rokok itu lebih banyak ruginya daripada manfaatnya.

4. Kalau Rokok Haram, Kenapa Negara Tidak menutup Pabriknya?

Kenapa negara tidak menutupnya? Ya karena bea cukai atau pajak terbesar di negara kita ini ya berasal dari rokok, kalau pabrik rokok ditutup, maka penghasilan negara kemungkinan akan menurun. Tentu saja negara tidak mau rugi dong.

Nah, dibungkusnya juga sudah diberi gambar beraneka penyakit kan, juga tertulis "Merokok Membunuhmu." Emang kamu ga takut?

5. Tulisannya Kan Merokok Membunuhmu, Bukan Membunuhku

Beh, banyak sekali nih yang bilang seperti ini, khususnya di kalangan remaja. Perlu kalian ketahui nih, dampak merokok memang jauh lebih cepat terasa pada seseorang di sekitarmu, yang menghirup asap rokok dari sisa hisapanmu. Emang gak sayang sama keluarga dan orang-orang sekitarmu yang ikut merasakan dampaknya? Mulai sekarang, yuk berhenti merokok.

Merokok memang menciptakan candu, seperti rinduku padamu yang berujung candu, hihi.

Buat para perokok nih, kalian gak harus ujug-ujug berhenti kok karena semua itu butuh proses, kalian bisa melakukannya secara perlahan, seperti mengurangi jatah perhari, misal sehari sebungkus, besok dikurangi satu batang, dan seterusnya. Pasti bisa kok. Meninggalkan mantan saja bisa, kenapa meninggalkan rokok gak bisa?

Semua itu kembali ke diri kita, berdasarkan niat. Ada kan hadis yang intinya "segala sesuatu itu berdasarkan niat..." Kalau kita niat, apapun pasti bisa kok, dicoba aja dulu. Semangat untuk berhenti merokok!

Sekian dulu ya, semoga bermanfaat, hehe. Maaf jikalau ada kata yang salah atau menyinggung. Sebenarnya ini hanya persepsi dan unek-unek saya kok, kalau kalian gak setuju juga gak papa, kalau mau menghujat juga silakan komen di bawah, terbuka lebar kok untuk siapapun.
Salam :)

@penuang_rasa
Rani S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun