Mohon tunggu...
Rani Anggreyeni
Rani Anggreyeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

G20S Pertumbuhan Ekonomi dan Sustainability Financial Reporting

29 Oktober 2022   22:23 Diperbarui: 29 Oktober 2022   22:33 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan. Sehingga sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track).

Jadi G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.

Adapun anggota G20 terdiri dari; Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

Mengenai G20S yerkait dengan pertumbuhan ekonomi dan sustainability financial reperting. Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyatakan ekonomi Indonesia termasuk yang paling tinggi di antara negara-negara anggota G20. Karena, tidak ada negara G20 lain yang sanggup mendongkrak pertumbuhan perekonomiannya mencapai di atas 5 persen. 

Pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen dan pada kuartal III ini diperkirakan mampu menembus 6 persen.

Dalam Sustainable Finance itu membahas risiko iklim dan risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan sustainable finance (keuangan berkelanjutan) dari sudut pandang makroekonomi dan stabilitas keuangan.

Misalnya meningkatnya tren sustainability report juga diikuti dengan meningkatnya pedoman-pedoman atau aturan yang disediakan oleh badan pemerintah dan badan industri (Sari, 2013). Salah satu dari pedoman yang digunakan adalah GRI (Global Reporting Initiative). Banyak perusahaan mancanegara yang mengikuti standar dan kerangka yang disediakan oleh GRI untuk pelaporan sustainability reporting (Burhan, 2009).

Sustainability report menurut World

Business Council for Sustainable Development bisa didefinisikan sebagai laporan publik dimana perusahaan memberikan gambaran posisi dan aktivitas perusahaan pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial kepada stakeholder internal dan eksternal (Heemskerk, 2002:7).

Sustainability reporting mengedepankan transparansi sebagai salah satu bentuk CSR yang juga akan meningkatkan image perusahaan dan kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan sehingga stakeholder termasuk investor tetap akan menjaga hubungan baik dengan perusahaan (Cahyandito, 2009). 

Para investor semakin memiliki keinginan untuk berinvestasi di perusahaan yang melakukan praktek-praktek terkait dengan sosial dan lingkungan yang baik (Burhan, 2009).

KELOMPOK 9

Rani Anggreyeni 2120203862201083
Syahruni Alhidaya 2120203862201034
Khaerul Taslim 2120203862201073

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun