1. Jangan Mengisolasi Diri
Setelah mengalami trauma, kamu mungkin ingin menjauh dari orang lain. Tetapi mengisolasi diri justru akan memperburuk keadaan. Bertemu langsung dengan orang lain akan membantumu pulih, jadi berusahalah untuk menjaga hubungan dan hindari menghabiskan terlalu banyak waktu sendirian.
Jalin hubungan kembali dengan teman-teman lama. Kamu tidak perlu membicarakan traumamu. Menjalin relasi dengan orang lain tidak harus melibatkan pembicaraan tentang trauma tersebut. Bahkan, bagi sebagian orang, hal itu justru dapat memperburuk keadaan. Kenyamanan datang dari perasaan terlibat dan diterima oleh orang lain.
2. Dukungan dan Support System
Kamu bisa bergabung dengan komunitas penyintas trauma. Berhubungan dengan orang-orang yang menghadapi masalah yang sama dapat membantu mengurangi rasa terisolasimu. Mendengarkan bagaimana cara mengatasi trauma dari orang lain dapat menginspirasi dan membantumu untuk pemulihan diri.
Atau bisa berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan menjadi relawan. Selain membantu orang lain, menjadi relawan dapat menjadi cara untuk melawan rasa tidak berdaya yang sering menyertai trauma. Ingatkan dirimu tentang potensi dan kemampuanmu dan dapatkan kembali kekuatanmu dengan membantu orang lain.
Jika kamu tinggal sendiri atau jauh dari keluarga dan teman, jalinlah pertemanan baru. Kamu bisa mengikuti kelas atau bergabunglah dengan komunitas untuk bertemu orang-orang dengan minat dan hobby yang sama.
3. Olahraga dan Menjaga KesehatanÂ
Memiliki tubuh yang sehat dapat meningkatkan imun untuk mengatasi stres dan trauma. Cobalah berolahraga selama 30 menit atau lebih setiap hari. Misalnya berjalan kaki 10000 langkah sehari, jogging, senam, berenang atau menari.Â
Olahraga dan menari dapat melepaskan hormon endorfin yang dapat membantu mengatasi stres dan cemas. Imbangi pula dengan pola hidup sehat. Tidur yang cukup dan makanan sehat dengan gizi dan nutrisi seimbang.
4. Mencari Bantuan Profesional