Ketika kita berada pada titik terendah dalam hidup yang mengakibatkan luka batin atau trauma, saat raga sudah tidak mampu lagi melakukan lebih dari yang seharusnya di situlah muncul semacam dorongan dari dalam diri bahwa ada sesuatu yang  melampaui raga kita.
Mengapa saat kita merasa sudah berada di jalan yang benar, sudah berbuat baik tetapi hidup justru semakin lama semakin terpuruk. Ketika kita berbuat  baik dengan orang lain  kenapa malah dimanfaatkan. Ketika kita mempercayai orang, orang itu malah tidak memberikan feedback seperti yang kita harapkan.Â
Disitulah muncul berbagai pertanyaan dan mulai banyak berpikir kenapa bisa terjadi, apakah aku yang salah, kenapa harus saya, mengapa Tuhan tidak adil? Akhirnya membawa kita mencari jawaban dan solusi atas segala pertanyaan dan masalah yang kita hadapi untuk menemukan self healing .
Terkadang kita tidak menyadari bahwa sebenarnya kita sedang dalam proses kebangkitan spiritual atau spiritual awakening dimana hampir 70 persen diakibatkan dari serangkaian peristiwa menyakitkan yang dialami setiap individu. Pengalaman pahit yang kita alami membuat kita terhanyut dalam pikiran dan emosi yang berujung pada perasaan sedih, depresi, merasa tidak berguna sehingga kita lupa untuk melihat pembelajaran yang kita dapatkan dari hal yang sudah  kita alami.
Banyak yang salah memahami bahwa kebangkitan spiritual adalah memiliki kemampuan melihat mahluk halus, bisa meramal atau menyembuhkan penyakit non medis.Â
Padahal sesungguhnya esensinya lebih mengarah pada konsep kesadaran yang lebih luas dan kesadaran bertumbuh menuju cahaya Tuhan yang ada di dalam diri.
Bagaimana kita sampai di titik ini akan berbeda bagi setiap individu. Ada yang tidak harus melalui proses kejatuhan yang menyakitkan tiba-tiba kesadarannya tumbuh melalui intuisinya, ada yang lewat  perantara orang lain bahkan ada juga yang tidak mengalami perubahan apapun walaupun sudah mengalami chaos dalam hidup.
Kondisi jiwa yang masih tertutupi oleh kesadaran berfisik seperti ego, penyakit hati, luka batin dan trauma  akan membuat percikan cahaya Tuhan dalam diri semakin redup dan keberadaannya makin sulit untuk kita sadari.Â
Yang kemudian berujung pada kebingungan dan ketidaktahuan akibat sudah terlalu  dogma dan doktrin yang membelenggu pikiran bawah sadar kita sehingga sulit dihapus. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penghambat kebangkitan spiritual.
Kebangkitan spiritual adalah langkah awal menuju kesadaran diri sejati dan proses  mengidentifikasi jati diri  dengan  belajar mengolah rasa.Â