Seiring berkembangnya zaman, ketersediaan lahan untuk melakukan budidaya maupun lahan untuk pertanian semakin terbatas dikarenakan dampak dari maraknya pembangunan dan perekonomian yang mengakibatkan alih fungsi lahan yang terjadi diperkotaan. Dengan demikian, pemanfaatan pekarangan yang terbatas adalah salah satu pilhan terbaik yang bisa kita lakukan untuk mendukung pembangunan pertanian di perkotaan. Salah satu cara yang bisa kita lakukan dalam pemanfaatan pekarangan adalah sistem budidaya tanaman dengan metode aquaponik.
Apa itu aquaponik?
Menurut Drs. Herman Hamdani, M.Si., selaku Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran mengatakan, aquaponik merupakan sistem budidaya yang menggabungkan sistem akuakultur dengan sistem hidroponik, atau dengan kata lain aquaponik merupakan sistem yang menggabungkan sistem pemeliharaan ikan dengan penanaman sayur secara hidroponik. Sistem akuaponik juga merupakan salah satu teknologi yang mengintegrasikan budidaya ikan secara tertutup (resirculating aquaculture).
Dalam sistem aquaponic ini terjadi siklus nitrogen yang mengubah kotoran dan sisa pakan ikan melalui proses perubahan ammonia yang akan diurai secara alami oleh bakteri Nitrosomonas yang ada di air kolam lalu terjadi filterisasi air menjadi nitrit yang nanti nitrit ini akan diuraikan oleh Nitrobacter menjadi nitrat, nah nitrat inilah yang berfungsi sebagai nutrisi atau pupuk alami bagi tanaman. Berikut adalah gambaran sederhana mengenai siklus nitrogen:
Apa saja komponen utama yang digunakan dalam aquaponic?
- Tanaman
- Ikan
- Bakteri pengurai
Adapun komponen lain yang dibutuhkan dalam sistem aquaponik antara lain:
- Kolam ikan, sebagai tempat pembudidayaan ikan,
- Wadah tanaman, sebagai tempat untuk menanam tanaman,
- Pompa air, sebagai alat yang dibutuhkan untuk sirkulasi air dari kolam ke tanaman,
- Biofilter, sebagai rumah bakteri pengurai yang mengurai kotoran ikan menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman,
- Aerator atau pompa udara, dibutuhkan untuk memberi pasokan oksigen (aerasi) dalam air sehingga dapat mencapai kandungan oksigen yang dibutuhan oleh ikan maupun tanaman, dan
- Pipa paralon, untuk mengalirkan air dari kolam ke wadah tanaman.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat sistem aquaponik ini adalah suhu yang tentunya harus cocok dengan ikan ataupun tanaman yang dibudidaya, kualitas air yang harus bersih, pH air dalam kolam ataupun wadah tanaman, DO atau oksigen terlarut dalam kolam dan yang terakhir ammonia dalam kolam harus tetap diperhatikan.
Apa manfaat dari sistem aquaponik ini?
Ada beberapa manfaat dalam penggunaan aquaponik ini antara lain:
- Kotoran ikan (fish waste) dapat digunakan sebagai sumber nutrisi atau pupuk alami bagi tanaman
- Dapat menghasilkan dua produk sekaligus saat memanen, yakni ikan dan tanaman
- Produk yang dihasilkan lebih sehat dan lebih organik karena pupuk yang digunakan pun pupuk organik yang berasal dari kotoran dan sisa pakan ikan
- Pemeliharaannya cukup mudah karena tidak perlu menyiram tanaman
- Dapat menghasilkan ikan yang sehat sebagai sumper protein yang tinggi bagi masyarakat
Penulis : Rani Pratiwi, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran