Mohon tunggu...
M.Fuad Usman
M.Fuad Usman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Food Researcher and Developer

Big Ideas Are Nothing Unless They Are Shared

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Surat untuk Pak Jokowi

20 Januari 2021   17:17 Diperbarui: 21 Januari 2021   11:17 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

OH, DISINI PAK LETAK MASALAHNYA

 Assalamualaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua.

Kepada Yth. Bapak Ir.H. Joko Widodo presiden Republik Indonesia. Pertama, dengan kerendahan hati dan hormat, izinkan penulis menghadirkan kembali  dua isue penting yang menjadi keprihatinan bapak. Pertama mengenai kinerja beberapa  menteri yang cenderung datar dan linear. Kedua mengenai rendahnya kinerja peneliti Indonesia meski telah dikucurkan anggaran sebesar Rp.29.4 triliun.

 KINERJA BEBERAPA MENTERI YANG DATAR DAN CENDERUNG LINEAR

Penulis ingin kasih pendapat atau masukan  prihal  keprihatinan  bapak mengenai kinerja beberapa menteri bapak yang  cenderung datar dan linear. Seperti yang bapak  utarakan sebelum reshuffle kabinet beberapa waktu yang lalu.

 Diduga ada 2 akar permasalahan sebagai penyebabnya. Pertama,  kompetensi yang bersangkutan memang terbatas di bidang yang menjadi tanggungjawabnya. Kedua, mungkin menteri tersebut belum paham atau  tidak mau memahami  cara kerja bapak.

  Umum di jagad Indonesia ini paham betul  bahwa bapak butuh  pembantu  yang bermental “ achiever ”  yang memiliki program kerja realistik dan  terukur hasilnya. Bapak tidak suka pemimpi yang suka berwacana dengan slogan  yang muluk muluk, apalagi menteri yang memiliki agenda sendiri. 

 Masalah super kompleks yang dihadapi oleh negara tak akan pernah terselesaikan dengan  terori, wacana,  maupun  konsep ini dan itu. Terlalu akademik dan sumir. Melainkan melalui aksi nyata dan terukur. Aksi nyata memperdekat  realita,  Wacana, teori, konsep ini dan itu memperjauh realita. Seperti ucapan Mahatma Gandhi: “ An ounce of practice is  worth more than  tones of preaching “ .  Semestinya para menteri yang membantu bapak mencamkan dalam hati makna dari  kata    “ Know your boss”.

 Hakikinya Indonesia butuh pemimpin yang lead by example, menjadi role model bagi bawahannya. Pemimpin semacam ini pastinya paham ajaran  Ki Hajar Dewantara berikut:  Ing ngarso sung tulodo. Ing madya mangun karsa. Tut wuri handayani. Indonesia tidak butuh pemimpin bergaya CEO perusahaan yang lebih suka duduk manis dibelakang meja dan melakukan bussiness as usual. 

 Tapi pak Jokowi, ada yang aneh dengan pola pikir segelintir  elit di negeri ini. Jika ada menteri  ataupun pejabat yang cakap kerja, lebih suka   pergi ke front line  untuk memimpin anak buah ketimbang menerima laporan, eh malah dikatai katai sedang membangun citra untuk persiapan 2014.  

 Ya begitulah pak presiden. Di negeri tercinta ini memang banyak elit  yang menghabiskan energi mereka menyoraki orang lain. Suka memaki kegelapan, tapi tak tergerak hatinya mencari lilin dan menyalakannya. Tipe manusia seperti ini “ susah lihat orang senang, senang lihat orang susah ”.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun