Mohon tunggu...
Turangga Raflihuda
Turangga Raflihuda Mohon Tunggu... Jurnalis - Masih belajar menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Fisip Universitas Nasional Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

New Normal dalam Perspektif Saya sebagai Mahasiswa dan Pekerja

19 Juni 2020   13:59 Diperbarui: 19 Juni 2020   13:59 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa Negara mulai melakukan aktifitas normal kembali dikarenakan karantina sosial di Negara tersebut berhasil atau berjalan dengan lancar dan terjadinya penurunan angka positif dan kematian dari virus corona, contoh saja cina yang sudah dinyatakan 100 persen warganya terbebas atau bersih dari virus corona.

Tapi untuk di Indonesia sendiri bagaimana?

Sejak pandemi Covid-19 muncul, hampir semua orang mengalami kendala untuk menjalani kehidupan normal, Indonesia awalnya menerapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di setiap daerah, tetapi angka positif corona masih terus meningkat. Namun, dengan usainya pembatasan tersebut, pemerintah menganjurkan kita untuk mulai melakukan kegiatan seperti biasa, tentunya sambil mematuhi protokol pencegahan COVID-19. 

Bersumber dari berita harian CNN Indonesia. Di tengah pelonggaran pembatasan di sejumlah daerah, terjadi lonjakan signifikan kasus positif virus corona pada awal Juni 2020.  

Terhitung sejak 5 hingga 11 Juni, jumlah kumulatif kasus positif di Indonesia sebanyak 6.477 kasus. Dalam rentang waktu itu, kasus harian yang memecahkan rekor terjadi pada 6 Juni dengan 993 kasus. Kemudian 9 Juni 1.042 kasus dan terakhir 10 Juni 1.241 kasus.        

Sementara pada tujuh hari sebelumnya, yakni 29 Mei sampai 4 Juni, jumlah kumulatif kasus positif virus corona hanya 4.280 kasus. Dalam kurun waktu itu, lonjakan kasus tertinggi terjadi pada 31 Mei dengan 700 kasus baru.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasubullah Tabrany mengatakan 

"disiplin masyarakat saja tidak cukup dalam menekan penyebaran virus corona". Menurutnya, perlu langkah pemerintah lebih agresif dalam menelusuri kasus positif sehingga penularan tak terjadi di masyarakat.          

"Jaga jarak, pakai masker, selalu cuci tangan dan badan, serta perkuat imun sistem badan (tidak cukup). Jadilah, kenaikan kasus tak terhindarkan," ujarnya.

Dan saya sebagai mahasiswa berpandangan bahwa Indonesia sebetulnya belum benar-benar siap untuk menghadapi New Normal karena masih banyak PR yang harus diselesaikan, salah satunya menurunkan angka positif dari virus Covid-19, karena pada dasarnya New Normal tidak bisa dilakukan jika orang yang positif corona meningkat.

Kita tahu dan bisa lihat bahwa virus corona di Indonesia kian meningkat, padahal pemerintah sudah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Bersekala Besar, gimana nantinya bila dilaksanakannya New Normal? Saya tidak bisa membayangkan, betapa rumitnya penanganan kasus Covid-19 ketika nanti Indonesia sudah benar-benar menerapkan new normal atau tatanan kehidupan baru dengan kondisi yang sekarang saja sudah overload kapasitas pasien di rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun