Mohon tunggu...
rangga putra
rangga putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - freelance

belum punya bio

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Charles Wright Mills: Perspektif Teoritis

15 November 2022   16:56 Diperbarui: 15 November 2022   17:05 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah aplikasi praktis dari sebuah pengetahuan yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Rasionalisasi bertujuan untuk efisiensi, serta berkemampuan untuk mengkoordinasi dan mengkontrol proses sosial yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Adapun terdapat beberapa asumsi dasar dari rasionalisasi, yaitu:

  • Rasionalisasi berasal dari asumsi dasar Mills tentang sifat manusia dan masyarakat.
  • Menurut Mills, manusia tidak dapat dipisahkan dari struktur sosial dan sejarah dimana mereka terbentuk dan berinteraksi.
  • Manusia dimotivasi oleh norma, nilai, dan sistem kepercayaan yang berlaku dalam masyarakat mereka.

B. White Collar Worker (Pekerja Kerah Putih)

Menurut Mills, munculnya pekerja kerah putih disebabkan oleh adanya perubahan pekerjaan karena pertumbuhan birokrasi, perkembangan teknologi, dan meningkatnya kebutuhan pada pasar barang dari masyarakat industri. Dalam masyarakat industri modern, pekerja kerah putih mempunyai karakteristik tidak terorganisir dan tergantung pada birokrasi untuk keberadaan mereka.

Pekerja kerah putih memiliki efek yang mendalam pada sistem pendidikan di birokrasi-industri masyarakat, misalnya seperti Mills mengatakan bahwa akibat munculnya pekerja kerah putih maka pendidikan di Amerika telah bergeser ke arah kejuruan. Lalu, SMA dan Perguruan Tinggi menjadi tempat pelatihan untuk birokrasi pemerintah atau industri.

C. Masalah Sosial

Mills mengemukakan bahwa terdapat beberapa identifikasi masalah sosial yang menyeluruh, diantaranya yaitu:

1. Alienasi.

2. Kepingsanan moral atau apatis.

3. Ancaman terhadap demokrasi.

4. Ancaman terhadap kebebasan manusia.

5.Konflik antara rasionalitas birokratis dan akal manusia.

D. Imajinasi Sosiologi

Menurut Mills, Imajinasi sosiologi hanyalah sebuah "kualitas pikiran" yang memungkinkan individu memahami "sejarah dan biografi atau hubungan antara keduanya dalam masyarakat". Imajinasi sosiologi bekerja dengan mempengaruhi, menggambarkan pola pikir tentang sosiologis dengan menekankan pada hubungan pengalaman individu dan sosial.

Adapun terdapat beberapa komponen yang membentuk imajinasi sosiologi, yakni:

  • Sejarah = Bagaimana masyarakat datang untuk menjadi, berubah, dan dibuat.
  • Biografi = Sifat dan jenis manusia di dalam masyarakat.
  • Struktur Sosial = Bagaimana perintah dari berbagai institusi beroperasi dalam masyarakat.

Dalam imajinasi sosiologi, setiap individu bebas untuk berpikir secara imajinatif dan mengekspresikan ide-ide dalam bahasa yang sederhana atau langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun