Mohon tunggu...
Rangga Hilmawan
Rangga Hilmawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pemikiran adalah senjata Mematikan. Tulisan adalah peluru paling tajam

Seorang Pemuda Betawi - Sunda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sarodi Si Anak eRWe

30 November 2020   17:31 Diperbarui: 30 November 2020   17:37 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : Dictio.id

Sarodi memergoki seorang kakek yang membawa bungkusan kresek hitam mengambil sebuah sepedah dari pekarangan rumah dengan cara mengendap-endap. Dia mengenal kakek itu, seorang kakek tua yang hidup berdua dengan seorang cucu yang ditinggal mati orang tuanya, kakek itu mempunyai beberapa orang anak, namun mereka meninggalkan kakek itu. Sarodi, menganggap perbuatan anaknya tidak dibenarkan, tetapi tidak bisa disalahkan juga.

 Anak-anaknya meninggalkan sang kakek karena kelakuannya yang keras, baik kepada mereka semasa kecil hingga dewasa, ataupun cucu-cucu mereka ketika berkunjung. Pernah satu waktu, Sarodi memergoki si kakek memukul keras bagian punggung cucunya yang dihukum hanya karena menutup pintu rumah terlalu kencang, atau melempar anak tetangga dengan batu besar ketika sedang mengejar layangan putus yang masuk ke halaman rumahnya.

Bahkan  yang paling membuat kesal, pernah satu malam dia melempari semua jendela rumah tetangga dengan kotoran sapi peliharaannya, rumah sarodipun tidak luput dari perbuatan yang sang kakek lakukan.

setelah sang kakek berhasil membawa sepeda, Sarodi bergegas masuk kedalam rumah, mengganti pakaian dan memakai helm Half face bawaan pabrik, Sarodi naik ke atas motor untuk mengejar si kakek dan menghentikan perbuatannya. sempat kehilangan jejak sang kakek dan memutuskan untuk pulang ke rumah, dia melihat sang kakek masuk ke dalam gang sempit dengan santai tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. 

Melihat sang kakek, sarodi lantas masuk kedalam gang dengan sedikit mempercepat laju kendaraannya, tapi sayang, kendaraan yang dia tunggangi adalah motor dengan usia terbilang tua, yang mana permasalahan pada motor itu begitu banyak, diantaranya yakni karburator sering error, kabel gas tidak kembali menutup lidah penguapan bahan bakar, dan rem yang dikenal mempunyai daya cengkram buruk jika dibandingkan dengan motor jaman sekarang.

Hingga terjadilah tragedi "masuk selokan"

Kejadian ini dia ceritakan kepada Hilman ketika mereka baru berdua berada di bengkel itu, sarodi terlihat begitu menyesali kejadian yang baru dialami, tapi dia juga tidak bisa menahan amarah yang selama ini dipendam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun