Mohon tunggu...
Rangga AlIqbar
Rangga AlIqbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Akhir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pasca Pembelajaran Daring: Dampak dan Tantangan Komunikasi Orangtua Siswa Sekolah Dasar

30 Agustus 2022   18:06 Diperbarui: 31 Agustus 2022   18:03 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini, dunia pendidikan di Indonesia telah kembali melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan menggunakan sistem pembelajaran tatap muka di dalam kelas. 

Sebelumnya Proses Belajar Mengajar di Indonesia dilaksanakan dengan cara Belajar Jarak Jauh atau biasa disebut dengan Belajar Daring. Sistem Pembelajaran Daring ini diterapkan karena adanya Pandemi Covid-19 yang begitu cepat melonjak naik di Indonesia. Dan Pemerintah mengambil langkah cepat dengan meliburkan semua aktivitas pekerjaan dan juga belajar mengajar di Indonesia. 

Tenaga pendidik dan siswa di Indonesia kebanyakan sulit untuk beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring. Hal tersebut merupakan sistem yang baru dan belum pernah digunakan di Indonesia. Tenaga pendidik seperti guru merasa kesulitan untuk belajar menggunakan media sosial dalam mengajar siswa. Guru juga kebanyakkan tidak memahami dalam mengakses gadget ataupun media sosial.

Orang tua siswa juga banyak gaptek dalam menggunakan gadget maupun media sosial, jadi orang tua harus terpaksa belajar menggunakan gadget agar bisa mengajarkan anaknya belajar daring. 

Siswa sekolah dasarpun kurang mengerti dalam memahami materi yang diberikan oleh guru melalui media sosial seperti video youtube. Karena guru juga kurang menjelaskan materi pelajaran ketika belajar daring. Dan itu membuat siswa jadi seperti tidak mendapatkan pengetahuan apa-apa selama pembelajaran daring.

Selama pembelajaran daring, tugas-tugas siswa yang diberikan oleh guru, kebanyakan dibantu dan dibuatkan oleh orang tua, sehingga siswa menjadi terbiasa. 

Hal tersebut juga membuat siswa jadi mendapatkan nilai yang tinggi, dan siswa hanya menyerahkan semua tugasnya kepada orang tua. Jika siswa yang mengerjakan sendiripun jawabannya diperoleh dari internet, bukan dari pikiran siswa sendiri.

Sistem pembelajaran di Indonesia kini mulai kembali lagi dengan belajar di kelas, walaupun dengan menggunakan protokol kesehatan. Siswa mulai melaksanakan Proses Belajar Mengajar seperti biasanya sebelum adanya Pandemi dan Belajar Daring. 

Selama Belajar Daring siswa kurang mendapatkan ilmu pengetahuan, jadi ketika di kelas siswa menjadi syok atau kaget dalam menerima materi pelajaran dari guru. Hal tersebut berdampak pada nilai siswa sehingga menjadi menurun, yang mana selama ini tugas siswa bukan ia sendiri yang mengerjakan.

Masalah tersebut menjadi tantangan bagi orang tua, bagaimana cara orang tua berkomunikasi dalam mempersiapkan anak mereka untuk bisa beradaptasi dengan sistem pembelajaran tatap muka kembali di kelas. 

Orang tua juga harus bisa mencarikan solusi agar anaknya bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang sudah tertinggal selama belajar daring. Dan tidak ada lagi siswa yang merasa kebingungan dalam belajar di kelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun