Mohon tunggu...
Rangga saputra
Rangga saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Owner Blog Python tolis

Saya seorang Blogger

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Arah Jalan Pulang

31 Desember 2022   22:13 Diperbarui: 2 Januari 2023   21:23 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Arah Jalan Pulang

Seketika terhenti langkah kaki seorang pemuda tepat di samping pagar masjid Jogokaryan Jogjakarta, sedikit mendekat ke arah pintu masuk masjid, dan mencari celah kosong untuk duduk bersila mendengarkan ceramah dari seorang ustad

Ini bukan tentang ketertarikan dari suara yang di dengar, namun lebih kepada apa yang di sampaikan oleh ustad tersebut di dalam ceramahnya

"Sejauh apapun kalian merantau, salah satu jalan menuju surgamu ada di dalam rumah, dialah Ibu mu" sahutan yang terdenga hingga memberhentikan langkah kaki pemuda tersebut

Setelah duduk dan mencoba mendengarkan kelanjutan dari isi ceramah sang uztad, sebt saja namanya radit, dia pun sejenak merasa sedih karena mengingat betapa lamanya dia tak kunjung pulang ke kampung halaman

Sedikit menoleh ke kanan, dia terkejut dengan tangisan seorang pria parubaya di sudut masjid, tak khayal dia membayangkan betapa rindunya pria tersbut dengan Ibu nya

Setelah mendengarkan ceramah, Radit mendekati pria di sudut masjid dan bertanya, " Mas, apa yang membuatmu hingga terisak tangis seperti ini?"

Dengan mengusap air mata yang tak berhenti terus memandang Radi dan berkata " Aku Rindu Ibu ku mas, di usiaku saat ini tiba-tiba aku sangat merindukannya"

Radit sedikit menunduk dan bertanya lagi " Mas nya sudah berapa tahun gak pulang kampung mas?"

"Bulan ini aku pas setahun gak pulang mas"

Sontak Radit sedikit heran dan berkata, "Aku juga Rindu Ibuku mas, Aku sudah 3 Tahun gak pulang, masnya gak perlu sesedih ini mas, kan tinggal pulang aja"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun