Begitu buka Google, banyak sekali saran bacaan dari penulis atau artikel tulisan di media sosial berusaha menyarankan 'buku/karya tulis apa yang bagus' untuk dibaca.
"Novel online apa yang paling bagus? Tulisan macam apa yang paling mantap?Seperti apa, karya literasi yang paling benar itu?"
Semua lalu berlomba atau ramai-ramai memberi opini dan review. Ini nilainya 8, itu 10, itu 5, itu A, itu hanya B, dan lain-lain.
Ketahuilah beberapa fakta yang saya harap bisa menjadi renungan dan pertimbangan bagi kita.
1. Selera dan pandangan setiap orang tidaklah sama. Kita tidak bisa memaksakan selera seni dan pandangan kita terhadap seni dan desain, termasuk karya tulis. Selera bersifat subjektif dan sangat relatif.
2. Kita tak perlu memperbandingkan penilaian satu dengan lainnya. Apa yang dipuji-puji di suatu resensi belum tentu disukai oleh reviewer yang lain.
3. Kita hanya bisa membaca sendiri lalu memberi opini sesuai kata hati sendiri.
"Jadi, apakah tidak usah atau tidak perlu membaca ulasan mengenai buku?"
Tidak juga. Kita bisa dan boleh saja membaca semua artikel atau aneka review terlebih dulu, namun tidak perlu 100 persen langsung percaya atau mengikuti.
Bagi saya pribadi, buku atau karya tulis yang patut dibaca dan dikoleksi itu:
