Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Renungan Akhir Pekan: Walau Pernah Gagal dan Malu, Tetaplah Lakukan Semua yang Terbaik

15 Januari 2023   17:50 Diperbarui: 15 Januari 2023   18:19 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kita gagal, atau kalah, atau tidak mendapatkan porsi dan tempat yang seharusnya mudah saja atau sewajarnya bisa kita dapatkan? Haruskah kita tetap menjadi baik dan legawa setelah dikecewakan atau ditolak sedemikian rupa?

"Heran ya, kok penulis berpengalaman sekaliber dia tidak lolos seleksi?"

"Aneh, biasanya dia menang, kok kali ini bisa kalah?"

"Apa dia kurang berusaha, ya? Biasanya dia bagus, berhasil, kali ini kok karyanya  gagal?"

Sebuah pengalaman pribadi. Ada kalanya kita down saat harus berusaha keras menerima kenyataan jika karya tulis kita tidak menang lomba atau kompetisi yang seharusnya 'mudah saja' kita menangkan.

Meski kita sering menang, tidak selalu berarti kita pasti menang. Ada kalanya kita harus berlapang dada dan legawa menerima jika kali ini gagal atau tidak diterima dalam kolam di mana kita berkecimpung.

Atlet paling pro saja kadang bisa kalah dalam Olimpiade. Kesebelasan sepakbola paling kuat, legendaris, terkenal sedunia juga bisa saja tidak beruntung menembus final Piala Dunia.

Gelar, pengalaman, bakat, jam terbang, sama sekali bukan jaminan.

Kadang kita menyalahkan diri; 'Memang saya kurang usaha, kurang niat, kurang waktu.'

Padahal bukan hanya itu. Di mana letak kesalahan atau masalahnya? Mari kita renungkan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun