Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Positif Negatif Hidup dari Lato-lato

8 Januari 2023   07:04 Diperbarui: 9 Januari 2023   14:45 2564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi edit pribadi

Lato-lato di mana-mana, sampai di lantai teratas kediamanku masih terdengar. Benar-benar annoying hingga masih terngiang-ngiang di telinga walau suasana sudah sepi!

Hebat benar, suara dan pengaruh benda mainan jadul yang kembali viral ini. Berikut saya sajikan beberapa positif negatif hidup berkaca dari lato-lato. Yang positifnya dulu, ya. Cekidot!

Baca juga: Lato-lato

1. Comeback seperti Artis Korea. Walau lama tak muncul, telah ada dari zaman 1970-an sebagai mainan di Amerika Serikat, bahkan sebenarnya lebiiiiih dulu ada dalam wujud asal sebagai senjata suku-suku pemburu hewan.

Kita kadang tidak ingat kapan comeback melakukan apa yang kita sukai, bakati dan minati. Kadang kita terbawa arus, ikut-ikutan hingga lupa pada jati diri.

2. Berhasil bersuara hingga jadi 'sukar' dilupakan. Meski suaranya ribut, membosankan dan menjengkelkan seperti jingle iklan berulang tayang di sinetron-sinetron prime time, lato-lato berhasil membuat 'pemirsa' teringat terus dan takkan berhenti hingga pemirsa 'membelinya' karena penasaran dan ingin mencoba.

Kadang kita putus asa dan berhenti bersuara sebelum keinginan kita tercapai. Mengapa usaha kita bisa kalah dengan nyaring menyebalkan lato-lato?

3. Lato-lato selalu berdua atau berpasangan, tak ada lato-lato yang bisa berbunyi jika hanya sendirian atau terpisah (kecuali jika dilempar!)

Kadang kita lupa pada pasangan, rekan atau teman. Kita mau maju sendiri, mementingkan diri sendiri, menganggap diri paling benar dan selalu benar. Bisa belajar kompak dan setia kawan dan cinta kepada pasangan dari lato-lato, nih.

Tak ketinggalan, kini saya bahas sisi-sisi negatifnya:

1. Lato-lato terlalu berisik. Bunyinya sayang sekali tak bisa disetel volumenya. Cukup mengganggu bagi saya, apakah juga Anda?

Kadang kita juga sibuk bicara berisik entah di depan orang atau di belakangnya; gosip, gibah, menertawakan hobi atau aksi orang lain yang kita kurang sukai. 

"Ngapain 'sih, kurang kerjaan amat, dasar gabut, gak guna!"

Padahal kita tak tahu, apakah berisik-nya  kita itu  akan berguna bagi orang lain. Apakah dengan bergibah orang itu bisa berubah? Apakah kita pribadi mendapatkan keuntungan atau manfaat dari gosip dan celaan kita? Jika tidak, lebih baik diam saja, bukan?

2. Lato-lato bisa saja terlempar jika terlalu keras atau kuat diayunkan. Lalu melukai si pemain atau penontonnya.

Kita kadang terlalu ngotot atau ngebet melakukan sesuatu. Kerja lembur, ingin banyak cuan, rela melakukan apa saja di luar batas-batas kemampuan kita.

Padahal seperti lato-lato, tanpa sadar kita bisa melukai diri (jatuh sakit) dan atau membuat orang di sekitar kita (keluarga, rekan, sahabat) khawatir.

Semoga bisa dijadikan bahan renungan akhir pekan dan awal minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun