Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kegagalan adalah Proses Pembelajaran

2 Januari 2023   13:39 Diperbarui: 2 Januari 2023   13:59 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pixabay

"Apakah pernah gagal?"

"Pernah, dan sering, dan masih."

"Apakah menyerah?"

"Tidak."

Belum lama ini saya gagal. Ada naskah saya yang ditolak alias tidak dapat tempat di sebuah buku antologi bersama (yang tadinya saya pikir bukan semacam pertandingan atau lomba menulis). Saya pikir tadinya semua naskah akan diterima, selama ini banyak proyek sejenis yang memperlakukan naskah sama baik dan sama pentingnya walau ceritanya mungkin beda mutu dan rasa.

Akan tetapi saya tetap berpikir positif saja. Mungkin memang ada kuota jumlah naskah, di mana hanya yang terbaik saja yang bisa dimuat, dan sayangnya karya saya tidak termasuk salah satunya. Barangkali bukan itu yang mereka cari. Kisahku biasa-biasa saja, tidak istimewa, ditulis dalam keterbatasan tempat dan waktu.

Barangkali para juri kurang begitu menyukai kisah saya itu. Memang namanya selera kata, tidak bisa diatur dan ditentukan seorangpun termasuk ahli bahasa. Saya juga tidak bisa menentukan atau membela, "Oh, tidak adil, tulisan saya rasanya lebih bagus daripada tulisan dia!" dan sebaliknya.

Ada istilah dalam dunia literasi maya atau mungkin juga media sosial pada umumnya: sefrekuensi, sekebon, sealiran. Mungkin karya kita kebetulan berbeda dengan frekuensi mereka. Tak mengapa, yang penting karya kita orisinal, mewujudkan apa yang kita ingin 'filmkan' dalam hati dan bukan yang mereka inginkan.

Jika karya kita ditolak editor, penerbit, dan lain-lain, tetaplah menulis. Jangan putus asa. Jangan hiatus.

Kita buktikan jika kita tidak mudah ngambekan. Bersikaplah sebagai penulis profesional walau mungkin kita masih amatiran dan belum pernah menang lomba atau gajian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun