Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hati-hati, Bangga "Hanya" Beda Tipis dengan Sombong, Lho!

2 Januari 2023   07:33 Diperbarui: 2 Januari 2023   08:35 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak pengguna medsos suka membanggakan diri dan tampil wah plus bicara hebat, tanpa tahu sebenarnya ia sudah menjadi sombong.

Antara bangga dan sombong sebenarnya beti, beda-beda tipis. Banyak orang bangga di media sosial karena pasangan cantik atau tampan, pekerjaan mapan, dapat sekian penghasilan, pokoknya mau tampak hebat, berhasil dan diberkati.

Bangga dan sombong pada dasarnya 'berbagi' kata Bahasa Inggris yang sama, proud. Tapi sombong juga 'punya'  Bahasa Inggris lain, cocky. Bahkan ada satu lagi yang lebih konotatif yaitu arrogant. Ya, Bahasa Indonesianya adalah arogan, alias over bangga besar kepala, merasa heads in the cloud alias kepala di atas awan, paling benar dan cenderung suka main atur karena 'merasa di atas angin'.

Nah, apakah rasa bangga kita bukan hanya sekadar proud namun secara tak sadar sudah berubah menjadi cocky bahkan arrogant?

Jangan kita jadi bangga atau bahkan menjurus sombong hanya karena uang dan tampang!

Pernah saya kenal seorang oknum penulis di dunia maya yang luar biasa bangga karena penghasilan dari menulisnya luar biasa. Konon hingga puluhan juta Rupiah.

Foto profilnya cowok ganteng yang mengaku masih jomlo. Ramailah mak-mak berdaster lebar mengikutinya, ingin tahu rahasia suksesnya, ingin kebagian dan kecipratan tebar uangnya.

Padahal dari beberapa sumber yang bisa mengetahui data pribadinya (dunia maya penuh tipu-tipu, walau ditutupi rapi pasti akan ketahuan juga) sesungguhnya penulis ini bukan laki-laki tulen, melainkan seorang wanita. Bahkan pendapatannya yang fantastis itu sebenarnya gara-gara menulis 'panas'. Bukan masalah incognito dan 'panas'-nya serta pamer penghasilan yang dipermasalahkan, melainkan...

"Apa 'sih sebenarnya yang patut dibanggakan?"

Jika saya jadi dia, sesungguhnya kebalikan dari bangga, saya justru akan merasa malu. Wajah di medsos bukan wajah sendiri (hasil comot yang diaku-akui), jumlah pendapatan bisa diedit dan diketikkan kapan saja sesuka hati, apalagi pencapaian literasi via 'jalan demikian'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun