Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Kidults: Ketika Orang Dewasa Kecanduan Koleksi Mainan!

1 Januari 2023   19:59 Diperbarui: 2 Januari 2023   06:37 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Kak Jul akui, sejatinya diri saya ini masih seorang kidult. Bukan/belum jadi dewasa benar, kidults sering dianggap kekanak-kanakan karena masih suka mainan dan hal-hal kecil.

"Masa kecil kurang bahagia, pasti gara-gara mau balas dendam dulu muda belum sempat (kesampaian) beli, dasar kurang kerjaan!"

Seorang dewasa seringkali dituntut oleh keluarga untuk tidak banyak main-main atau boros dalam hal membeli mainan.

Padahal manusia pada dasarnya adalah homo ludens, makhluk (yang suka) bermain.

Tidak semua orang bisa mengerti mengapa kidults masih suka membeli atau koleksi mainan. Barangkali di mata awam atau keluarga akan dianggap boros, tak ada gunanya atau 'sudah bukan waktunya menggemari hal-hal kekanak-kanakan seperti ini.'

Padahal menjadi kidults sebenarnya tak terlalu negatif-negatif amat, lho.

Banyak jenis permainan yang masih diminati dan layak dimainkan segala umur termasuk orang dewasa, misalnya koleksi brick ala Lego, action figure dan replika kendaraan hingga boneka pajangan.

Apa saja manfaat bermain bagi orang dewasa?

1. Dengan 'rutin' bermain, kita miliki dan pelihara nostalgia dan kenangan masa muda yang abadi.

2. Beberapa macam mainan juga bisa dikoleksi dan diwariskan, bukan hanya mainan saja. Kadang malah bisa jadi investasi.

3. Mainan dan bermain membantu kita agar tidak pikun atau stres, turut memberi kepuasan tersendiri setelah selesai membentuknya dan membentuk family bonding apabila dilakukan bersama pada waktu luang dengan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun