Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Episode 4: Cursed Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

21 Desember 2022   09:12 Diperbarui: 21 Desember 2022   09:25 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain dokumentasi pribadi

Setelah malam mulai larut, kedua bangsawan Vagano muda itu berdiri dan berpamitan dengan Emily yang masih harus banyak beristirahat untuk memulihkan tenaga serta kesehatannya.

"Tidurlah yang nyenyak. Di sini suasana sangat sunyi, kuharap kau bisa menikmati tidur lebih nyenyak daripada di Evermerika." pamit Ocean sambil tersenyum ramah.

"Besok kita bisa ngobrol lagi saat sarapan pagi, asyik sudah ada cewek cantik yang ramah dan baik hati mengisi hari-hari sunyi kami!" sorak Sky penuh semangat.

"Terima kasih, senang sekali berkenalan dengan kalian berdua hari ini. Semoga kita semua bisa bersahabat dengan baik. Maaf ya bila kehadiranku merepotkan kalian." Emily merasa gembira sekaligus masih sungkan.

"Ah, jangan katakan itu, sama sekali tak merepotkan, kami sangat gembira! Selamat malam dan selamat tidur, mimpi indah!" ucap Ocean. Ia seperti enggan meninggalkan Emily, merasa sedikit heran kepada dirinya sendiri mengapa gadis ini menimbulkan sesuatu rasa dalam dirinya.

Uh, mungkin hanya karena sudah beberapa tahun aku tak bertemu atau melihat wanita muda yang cantik. Ocean berusaha menepis perasaan aneh itu.

"Selamat malam, Ocean dan Sky."

Emily mencoba untuk tidur dalam balutan selimut jacquard terhalus dan terhangat yang pernah ia gunakan seumur hidupnya. Ranjang kamar tamu yang ia gunakan juga sangat nyaman dan empuk membuai, dengan wangi klasik aromatik bunga mawar yang menenangkan. Bantal dan gulingnya terbuat dari bulu angsa asli, bukan imitasi. Ini semua seperti mimpi!

Emily hanya sedikit belum terbiasa pada sunyi yang nyaris mencekam ini. Hanya terdengar suara jangkrik menyanyi di kejauhan. Tak ada dengung pendingin udara, sebab kamarnya yang besar dan berlangit-langit tinggi itu sudah sangat sejuk. Juga tak ada suara mesin-mesin maupun deru mobil lewat seperti di perkotaan.

Ketika ia hampir terjatuh ke dalam lubang hitam yang dalam untuk memulai tahap mimpi, Emily mendadak seperti terhisap paksa kembali ke alam sadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun