Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Seberapa Bebas Kita Boleh Menulis?

21 November 2022   06:50 Diperbarui: 21 November 2022   07:57 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Dribbble

Banyak penulis, apalagi fiksi (cerpen, novel online) berpendapat seperti ini:

"Menulis itu bebas-bebas ajalah, kata apa aja boleh. Hidup udah susah, jangan dibuat lebih susah lagi!"

"Nulis apa ajalah, yang penting pembaca suka, gue dapat cuan!"

"Yang mau baca silakan, yang gak mau ya udah, emangnya gue pikirin?"

Dan masih banyak lagi. Dari mana saya kutip semua ini? Tentunya dari status di media sosial. Walau hanya curcol, iseng aja, sudah terbaca betul mentalitas (dan kualitas) dari oknum penulis-penulis sedemikian. 

Sebenarnya menulis itu sebebas apa atau seberapa 'sih yang boleh, walau hanya fiksi sekalipun?

1. Menulis selamanya adalah komunikasi dua arah. Itu sudah pasti, walaupun sepi yang baca atau kurang diminati. Suatu saat pasti akan ada yang menemukan dan membaca. Maka saya sering tekankan, hati-hatilah dalam menulis.

2. Kita memang memiliki hak asasi untuk berkomunikasi dan berekspresi. Akan tetapi itu bukanlah alasan untuk menuliskan apa saja sesuka hati tanpa rem dan kendali.

Dalam aspek kehidupan apapun, selalu ada batasan-batasan tak terlihat yang namanya norma, logika, konteks, konsep dasar, kaidah dan aturan.

Semua itu tak wajib diikuti 100 persen, misalnya bahasa tak usah selalu baku (kecuali tulisan ilmiah/edukatif). Baku melulu, rasanya terlalu kaku. Namun jangan juga semuanya tidak baku, kecuali dalam fiksi berbau komedi atau tulisan santai khas berbahasa daerah atau tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun