Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

After Five (Bagian 1) : Toilet di Lantai 12 A

18 Februari 2021   14:59 Diperbarui: 18 Februari 2021   15:02 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi karya @wiselovehope

Prolog: Kantor, suatu area kerja dimana biasa ramai terisi pada pukul delapan pagi hingga pukul lima petang. Dimana orang terus berlalu lalang, telepon terus berdering, riuh suara komunikasi, komputer, mesin-mesin hingga debat para pegawai dan atasan.

Saat bel pulang berbunyi, kantor paling mewah dan elit pun berubah sunyi. Semua kursi ditinggalkan. Semua lampu dimatikan. Pintu dikunci rapat dan tak ada lagi tanda-tanda kehidupan.

Namun benarkah bila tak ada siapa-siapa berarti tak ada apa-apa?

Adakah satu dua manusia berani berada sendiri dalam gelap mencekam dan terus bekerja dalam sunyinya malam, sementara lainnya asyik bercengkrama bersama keluarga?

Lemburkah, terpaksakah, atau karena memang tak bisa kembali?

*****

Leia hari ini lembur, semua teman sudah pulang duluan. Karena tenggat pengumpulan laporan kerjanya menunggu pagi esok hari, Leia tetap paksakan mata dan tenaga untuk tetap bernyala-nyala.

Karena sedang datang bulan hari pertama, lagi asyik-asyiknya mencetak laporan kerja, Leia pun terpaksa mengganti pembalutnya yang hampir penuh.

Ia bekerja di lantai 12 A dimana semua pegawai lantai itu telah kembali ke rumah, dan satu-satunya koridor terang hanya koridor depan elevator. Leia terburu-buru ke toilet di dekat elevator. Leia tak ingin printer-nya kehabisan kertas sementara ia masuk ke  toilet, maka dibuangnya pembalut itu begitu saja ke tempat sampah, tanpa membersihkannya terlebih dahulu.

Setelah memakai pembalut baru dan merasa lebih nyaman, Leia kembali duduk di depan komputernya, dan meneruskan pekerjaan yang tertunda. Suara printer dot matrix yang ia pakai berisik menggigit-gigit gendang telinga, tapi tetap saja ia merasa kesepian.

Masih harus mencetak beberapa ratus lembar lagi, tapi Leia merasa ada hal yang tak nyaman. Benarkah seharusnya ia tadi tak meninggalkan pembalut bekas tanpa mencucinya? Kok rasanya perbuatannya itu kotor sekali dan tak enak bila nanti ditemukan orang lain atau petugas janitor nanti pagi.

Akhirnya dalam ragu ia kembali ke toilet. Semua pintu toilet tertutup, kecuali yang tadi Leia masuki.

Lho, sepertinya semua orang sudah pulang. Kecuali pak satpam yang tak mungkin mondar-mandir masuk toilet wanita.

Di dalam sana, di balik pintu yang tak terkunci, tampaknya ada seseorang sedang memakainya.

Duh, Leia jadi merasa tak enak, pembalut bekasnya masih ada di sana. Ia menyesal, tadi tak membuangnya dengan bersih, rapi dan baik. Tentu sudah dilihat si pengguna toilet itu.

Aneh, kok tak terkunci. Padahal kuncinya tak rusak.

Ada seseorang. Atau sesuatu.

"Permisi.." malu, sungkan, ragu, perlahan Leia mendorong pintu agar terbuka.

Rasa takut mencekam sepersekian detik dalam ruang terang benderang itu sempat Leia rasakan,

sebelum sosok berjubah putih, berambut hitam panjang itu berbalik menatap Leia dengan bibir dan mulut berlumuran darah merah segar.

Pandangan Leia pun nanar. Kakinya goyah. Dan itulah 'sesuatu' yang terakhir kali dilihatnya, sebelum terjatuh ke dalam lubang hitam tanpa dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun