Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

After Five (Bagian 1) : Toilet di Lantai 12 A

18 Februari 2021   14:59 Diperbarui: 18 Februari 2021   15:02 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi karya @wiselovehope

Masih harus mencetak beberapa ratus lembar lagi, tapi Leia merasa ada hal yang tak nyaman. Benarkah seharusnya ia tadi tak meninggalkan pembalut bekas tanpa mencucinya? Kok rasanya perbuatannya itu kotor sekali dan tak enak bila nanti ditemukan orang lain atau petugas janitor nanti pagi.

Akhirnya dalam ragu ia kembali ke toilet. Semua pintu toilet tertutup, kecuali yang tadi Leia masuki.

Lho, sepertinya semua orang sudah pulang. Kecuali pak satpam yang tak mungkin mondar-mandir masuk toilet wanita.

Di dalam sana, di balik pintu yang tak terkunci, tampaknya ada seseorang sedang memakainya.

Duh, Leia jadi merasa tak enak, pembalut bekasnya masih ada di sana. Ia menyesal, tadi tak membuangnya dengan bersih, rapi dan baik. Tentu sudah dilihat si pengguna toilet itu.

Aneh, kok tak terkunci. Padahal kuncinya tak rusak.

Ada seseorang. Atau sesuatu.

"Permisi.." malu, sungkan, ragu, perlahan Leia mendorong pintu agar terbuka.

Rasa takut mencekam sepersekian detik dalam ruang terang benderang itu sempat Leia rasakan,

sebelum sosok berjubah putih, berambut hitam panjang itu berbalik menatap Leia dengan bibir dan mulut berlumuran darah merah segar.

Pandangan Leia pun nanar. Kakinya goyah. Dan itulah 'sesuatu' yang terakhir kali dilihatnya, sebelum terjatuh ke dalam lubang hitam tanpa dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun