Belakangan ini banyak berita tentang artis merayakan hari besar agama 'baru' mereka sesuai dengan kepercayaan masing-masing, apakah itu atas kesadaran mereka sendiri maupun karena sekalian mengikuti kepercayaan pasangan hidup mereka.
Sayangnya, komentar warganet Indonesia seringkali tak menunjukkan toleransi atau pengakuan yang kurang elok. Misalnya menunjukkan reaksi kurang baik seperti mengata-ngatai, menjelekkan, atau merendahkan artis atau publik figur yang diberitakan tersebut.
Tindakan seperti demikian sesungguhnya bertentangan dengan sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa." Karena berbahasa yang sopan sesungguhnya adalah bagian dari iman dan cerminan agama yang Anda anut. Bila Anda ingin menunjukkan bahwa kepercayaan dan iman Anda adalah kepercayaan dan iman yang patut diteladani, janganlah menjadi seorang  pemeluk Agama yang membanding-bandingkan agamamu dengan agama orang lain, mengeluarkan kata-kata yang penuh dengan ketidakbaikan, tuduhan dan prasangka. Apalagi sekarang ada undang-undang ITE yang bisa digunakan untuk menuntut komentar jahat yang Anda ketikkan di media sosial.
"Jadilah warganet yang bijaksana."
Kiranya kita bisa menghormati sesama pemeluk agama yang sedang merayakan hari besar, baik Natal, Idul Fitri, Waisak, Nyepi, atau lainnya. Baik selebriti atau sesama rekan kita, marilah kita kembali membudayakan bahasa sopan dan tutur kata bijaksana, tanpa membanding-bandingkan, memojokkan, atau membawa masa lalu kepercayaan seseorang dengan orang lainnya.
Ingatlah pada semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Jadi demi Indonesia yang lebih baik, adem dan hidup berdampingan dalam damai, mari jaga jari dan hati kita menyongsong tahun baru 2021. Amin.