Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Makna & Hikmah Tersembunyi dibalik Covid-19

17 Desember 2020   14:22 Diperbarui: 17 Desember 2020   15:02 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Covid-19 dari Freepik.com

Setahun yang lalu masih terbayang di mata kita bepergian ke Mal setiap minggu. Main di tempat permainan dengan koin. Nonton di bioskop dan antri beli cemilan jagung brondong. Kini, semua itu nyaris tak dapat, atau tak ingin lagi dilakukan. Dihindari. Demi tak tertular Virus Corona.

Banyak usaha ditutup. Kegiatan terhenti. Bahkan yang bagi sebagian orang membosankan dan meletihkan seperti kerja, sekolah. Roda ekonomi berhenti, bahkan resesi. Segalanya beralih ke online. Tak ada lagi kebebasan.

Mengeluh bosan pada awalnya. Menyalahkan entah siapa. Tetapi mari telaah bersama aneka makna dan hikmah tersembunyi yang selama ini nyaris kita tak sadari:

1. Kita dahulu terlalu take it for granted setiap waktu luang bersama keluarga dan orang-orang yang kita sayangi. Merasa hal rutin yang kita lakukan toh adalah kebiasaan harian atau mingguan yang bisa dilakukan kapan-kapan. 

Ilustrasi Mr. Monk dari Amazon.com
Ilustrasi Mr. Monk dari Amazon.com

2. Kita terlalu 'menertawakan' Obsessive Compulsive Disorder. Bila Anda pernah nonton serial TV Monk dengan pemeran utamanya Mr. Monk sang detektif pengidap OCD, OCD adalah semacam gangguan psikologis, dimana pengidapnya akan sering mencuci tangan, takut kotor, selalu ingin resik, dan anti ketidakrapihan, yang kelihatannya terlalu berlebihan dalam berbagai hal. Dulu terdengar dan terlihat lucu, "kok bisa ya ada manusia aneh seperti ini, sedikit-sedikit ngelap meja", dan lain-lain. Nah, kini giliran kita yang harus menjadi Mr. Monk, alias harus melaksanakan 3M. Kita harus sering cuci tangan seperti Mr. Monk. Kita harus waspada seperti Mr. Monk. 3M jangan sampai kendor.

3. Kita terlalu rapat dan nyaman berkumpul seperti ikan sarden, menggemari social gathering. Mangan ora mangan, kumpul. Kita sering menertawakan introvert (yang salah satunya adalah saya) yang sering menyendiri, diberi stigma sombong, pemalu, tertutup, eksklusif, dan lain sebagainya. Nah, dengan social distancing, Anda kini turut merasakan apa yang dirasakan introvert. Dengam adanya lockdown, semua orang termasuk para extrovert turut 'terpaksa' mengalami yang namanya sepi, yang oleh para introvert dinamakan solitude. Sisi positifnya, polusi udara berkurang, perokok berkurang (walau masih ada) dan kita jadi lebih sehat. Tentumya, imunitas harus dijaga.

4. Kita dahulu sebelum pandemi kurang menghargai quality time. Kini dengan adanya begitu banyak keterbatasan, kita dituntut untuk lebih kreatif lagi. Saya yang tidak bisa masak, mulai belajar beberapa masakan. Saya yang tidak berbakat jadi guru, belajar mengajari bocah-bocah saya menari dan menggambar, bahkan Bahasa Dewa yang saya sampai saat ini belum saya kuasai.

5. Kita dahulu sering menganggap remeh kesehatan. Sekarang, kita berburu vitamin C, jahe, lemon, empon-empon dan segala yang diyakini bisa meningkatkan imunitas. Pola makan dijaga, sering berjemur, hidup pun mulai teratur.

Masih panjang lagi daftar makna dan hikmah pandemi ini, semoga Covid-19 segera berlalu sehingga apa yang dulu kita anggap tak berarti, masih ada kesempatan untuk mengulangi kedua kali. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun