Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ketika Rasa Pertemanan "Hilang" Gegara Utang-piutang...

14 Desember 2020   12:03 Diperbarui: 16 Desember 2020   08:07 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teman saya, sebut saja namanya si Mimiperi, meminjam pulsa ke saya. Katanya, sejak pandemi, ia gak bisa bekerja keluar rumah. Gak bisa ke ATM, gak bisa kemana-mana, dilarang orangtua. 

Nilainya sih gak seberapa, paling-paling hanya seharga sekarung beras. Saya pinjamkan karena kasihan, konon dia sedang bertengkar dengan pacarnya dan mau menyelesaikan masalah mereka secara online via aplikasi LINE (yang konon banyak makan kuota) karena pacarnya tak aktif di WA. Janjinya sih, akan dibayar pertengahan bulan. Namun sampai beberapa minggu lewat dari yang dijanjikan, dia masih belum bisa bayar.

Okelah, dia belum mendapat penghasilan dari jualan online yang konon ia lakoni. Namun Mimiperi sehari-hari bisa bermain game online dengan kuota yang cukup mumpuni bila beli paket data, karena katanya dia gak punya wi-fi. Lah, status WA-nya undangan MOBA melulu. Berarti, dia berduit, kan? 

Beli paket data untuk main MOBA bisa, kok bayar hutang seharga sekarung beras saja, gak bisa?

Padahal jauh-jauh hari sebelum pandemi, si Mimiperi konon sering beli baju di mal dengan harga ratusan ribu rupiah, dimana dia sempat menganggap itu masih termasuk murah. Pergi jalan-jalan atau berobat ke luar negeri, sudah lumrah. Orangtuanya tentu cukup berada, bila gak mau disebut kaya. Kok tega ya, anaknya dibiarkan merana tanpa pulsa?

Sungguh miris, bila gegara hutang pulsa dan Rupiah gak seberapa, saya jadi enggan bicara dengannya. Apalagi ada beberapa teman kami juga yang ternyata mengalami hal serupa, dimintai pinjaman, dengan janji akan segera dikembalikan. Tapi, zonk.

"Ikhlaskan saja" saran seorang teman yang mengalami.

Tentu saja, saya gak berharap uang saya itu kembali. Toh, Tuhan YME bisa mendatangkan rezeki dari mana saja, gak harus dari pelunasan utang-piutang yang entah sampai kapan. Namun rasa percaya ini terlanjur menguap entah kemana, yang jelas jadi pelajaran berharga, supaya tak terjebak lagi dengan pola kasihan-mengasihani yang sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun