Hampir semua posting-an di media sosial di-like bergantung pada apa yang ditampilkan. Yang menjadi clickbait-nya antara lain, tubuh yang indah. Yang seksi, yang segar, yang menggoda.
Mau cari apa di dunia maya? Selebriti yang suka selfie, ada. Anak kecil yang cantik, ada. Hewan yang lucu, juga ada. Namun yang paling menarik mata hingga gagal fokus tentu saja, tubuh yang indah. Indah di sini bukan masalah ukuran atau bentuk ya, namun apa yang tersaji di depan mata. Apalagi jika dibalut kostum yang menggoda. Mata lelaki, mata perempuan pun, pada umumnya suka melihat keindahan, yang segar-segar, yang cantik dan seksi. Maka jangan heran bila banyak sekali Instagram, Facebook, Tiktok dan media sosial lainnya dimana isinya selebgram atau model berbaju minim dengan aneka pose menantang dan menggoda, video-video musik, iklan, maupun amatiran dengan model melenggak-lenggok ala Kpop dan lain-lain.
Hingga akhirnya pelbagai akibat datang dari sebab-sebab tersebut. Followers bertambah. Ada yang DM ingin kenalan, ingin follback, atau ajak endorsan. Atau yang lebih menarik, Anda naik pangkat jadi selebgram dan bisa viral dadakan.
Namun, patut dipertanyakan, dengan maksud apa tubuh indah itu diabadikan ? Apakah hanya sekedar promosi, atau berbagi tips diet? Atau membuat kenang-kenangan wujud masa muda untuk ditunjukkan kepada cucu di masa tua nanti? Apakah Anda memang bangga menampilkan sesuatu yang seharusnya menjadi ranah pribadi? "Nih bodi gue bagus."
Yang terparah belakangan ini, video viral menampilkan 'keindahan' tubuh setengah berbusana dari seseorang yang diduga artis terkenal. Dan mirisnya, si pemeran sepertinya bangga dengan tubuhnya yang direkam secara sadar oleh dirinya atau pasangannya tersebut. Bagi artis yang terdampak, terlepas dari benar atau tidaknya, sungguh sangat memalukan.
Okelah, bila ada dalih itu hanya 'karya seni' atau sekedar demi estetika. Para fotografer dan pelukis pasti setuju, tubuh indah adalah obyek seni abadi. Namun karya seni yang bagaimana? Jangan sampai sesuatu yang dianggap indah di masa kini, menjadi bumerang di masa yang akan datang.
Tubuh yang indah, sejatinya, selayaknya hanya untuk dinikmati seseorang yang halal untuk Anda, atau pasangan Anda. Sebab jika terlalu diabadikan (baca: diekspos), kita takkan pernah tahu bagaimana dan apa akibatnya di masa yang akan datang.