Mohon tunggu...
Randi Pratama
Randi Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Penggemar Tafsir Qur'an, Intuitif, Sufistik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cucur Keringat Ayah

12 November 2019   21:16 Diperbarui: 12 November 2019   21:18 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku teringat pada sore hari ayah berbicara kepada ku di gubuk tua itu :
"Kaka kuliah di Indonesia saja ya, jangan jauh-jauh ke luar negeri...".
Perasaan ku mengada-ada pada makna yang tersirat dari kata-kata itu

Dengan di timpa kesadaran yang mendalam, sejak dulu keluarga ku memang di rundung sunyi kemewahan
Tak melahap sedikit pun lembaran permadani
Kami hanya beralaskan kesederhanan
Dengan berkumpul nya keluarga, itu saja harta yang menyulap rumah menjadi kenikmatan surga

Apalah guna kemampuan diri jika tidak di asah
Sejak duduk di kelas satu Tsanawiyah tekad sudah membulat
Sulit rupanya membendung ingin yang sudah mendarah daging
Sejak mengenal lebih jauh teka-teki bahasa Arab dan halaman demi halaman ayat-ayat suci Al-Qur'an
Itulah modal utama yang harus di perjuangkan calon mahasiswa untuk terbang ke bumi para Anbiya

Setelah melihat hasil tes, dan Alhamdulillah, aku pun termasuk dari orang-orang yang akan terbang ke bumi piramid itu
Dengan berbagai macam persyaratan yang harus di penuhi, hingga biaya pemberangkatan di persiapkan

Semuanya berkat jasa ayah, semuanya berkat do'a ayah, semuanya karena banting tulang ayah mencari nafkah
Keriput kulit ayah tak kenal lelah mencari asa, sampai-sampai lupa pada usia
Akhirnya, aku pun berhasil menginjakkan kaki ku di merah tanah kinanah

Dan peta perjalanan masih amat sangat panjang
Jangan kecewakan ayahmu dengan kelakuan mu yang tak mau berdo'a dan berusaha
Ketika lelah sedikit menghampiri, ingatlah ayah yang cucuran keringat nya tak mau berhenti

Yaa Rabb, aku tak tahu apa yang harus aku perbuat untuk membalas jasa-jasa ayah yang tak terhingga
Untuk saat ini, aku hanya bisa menghantarkan do'a-do'a terbaik untuknya, dan untuk keluarga ku tercinta
Hingga berkumpul kembali nantinya, entah di dunia ataupun di akhir masa.

"Selamat Hari Ayah"

Randi Pratama
Kairo, 12 November 2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun