Mohon tunggu...
Ramid Masyutie
Ramid Masyutie Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

Menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Politik

KLB Partai Demokrat, AHY dan SBY Terancam, Benarkah SBY Bukan Pendiri?

3 Maret 2021   14:15 Diperbarui: 3 Maret 2021   15:46 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi demokrat-diy.or.id/

Kemelut Partai Demokrat mulai menyudutkan SBY yang disebut bukan pendiri. Sumbangan SBY hanya sedikit dan tidak "berdarah darah" dibandingkan para pendiri. 

Tuduhan keras dan meyakinkan dari kubu pro KLB yang mulai menyebut nyebut nama Moeldoko meski juga menyebut Ibas sebagai calon ketua umum.

Tidak tanggung tanggung, Darmizal Sebut Dukungan KLB Demokrat Datang dari Sabang Sampai Merauke. Bahkan pendukung KLB di klaim 80 persen sementara kubu AHY  mengatakan semua kader "solid" DPD dan DPC ada dibawahnya.

Entah mana yang benar,setelah yang mengaku pendiri Partai Demokrat  di Mega Kuningan yang  menyebut KLB bulan Maret Darmizal mengatakan bulan April tahun ini.

Statemen SBY tidak didengarkan, malahan terjadi perlawanan "sengit" dari meradangnya SBY.  Meski suara begitu keras figur SBY menurut saya sulit ditandingi penentang.

SBY adalah (Partai) Demokrat, Demokrat adalah SBY.

KLB adalah hidup dan matinya " trah" Cikeas, wajar saja SBY marah dan menyerang pihak pihak yang menyuarakan KLB tanpa persetujuannya.

Publik masih ingat ketika Partai Demokrat secara menakjubkan muncul dipentas nasional sementara partai lain lenyap karena suaranya sangat minim.

Partai peserta pemilu 2004 ada 24 partai yang lolos seleksi. Dari 1 sampai 24.

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme,

Partai Buruh Sosial Demokrat,Partai Bulan Bintang, Partai Merdeka, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan, Partai Perhimpunan Indonesia Baru,Partai Nasional Banteng Kemerdekaan, Partai Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Penegak Demokrasi Indonesia , Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia, Partai Amanat Nasional ,Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera ,Partai Bintang Reformasi ,Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Damai Sejahtera,.Partai Golongan Karya, Partai Patriot Pancasila, Partai Sarikat Indonesia, Partai Persatuan Daerah,Partai Pelopor.

Hanya sedikit, partai yang eksis, partai baru" seumuran" Partai Demokrat"hilang "dari peredaran dan cukup menakjubkan, Partai Demokrat berhasil eksis.

Ini mungkin karena ada  gesekan dari SBY dan PDIP (alm.) Taufik Kiemas yang menuduh SBY kekanak kanak-an karena mengeluhkan posisinya ke pers. yang tidak dilibatkan dalam tugasnya di Kabinet. 

Banyak yang memilih merasa SBY " dizalimi"dan menuai simpati .

Kembali kepada tuduhan, kubu pro KLB SBY bukan pendiri Demokrat  namun ada sebuah sumber yang menyebut, seperti dibawah ini.

Tanggal 12 Agustus 2001 pukul 17.00 diadakan rapat yang dipimpin langsung oleh SBY di apartemen Hilton untuk membentuk tim pelaksana berdirinya partai Demokrat.

SBY memimpin langsung pertemuan yang merupakan cikal bakal pendirian dari Partai Demokrat.

Populer nama Vence Rumangkang ( alm) yang menyatakan bahwa rencana pendirian partai akan dilaksanakan dan hasilnya dilaporkan kepada SBY tanggal 20 Agustus 2003.

Untuk menjadi sebuah Partai yang disahkan oleh Undang- Undang Kepartaian dibutuhkan minimal 50 (limapuluh) orang sebagai pendirinya, tetapi muncul pemikiran agar jangan hanya 50 orang saja, tetapi dilengkapi saja menjadi 99 (sembilanpuluh sembilan) orang agar ada sambungan makna dengan SBY sebagai penggagas, yakni SBY lahir tanggal 9 bulan 9. 

Pendiri Partai Demokrat  hadir menandatangani Akte Pendirian Partai Demokrat. 53 (lima puluh tiga) orang selebihnya tidak hadir tetapi memberikan surat kuasa kepada Vence Rumangkang. 

Vence Rumangkang melaporkan segala sesuatu mengenai pembentukan Partai kepada SBY di kediaman yang saat itu sedang merayakan hari ulang tahun ke 52.***

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun