Mohon tunggu...
Irfan Ramdhani
Irfan Ramdhani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Sang Pemimpi | Travel Writer |SCUBA Love | TABAH SAMPAI AKHIR.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asiknya berseluncur di atas pasir "Sandboarding'

27 September 2014   23:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:15 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_325925" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Fadil Ramadhan salah satu anggota MAPAGAMA UGM yang sedang meluncur "][/caption] Yogyakarta, tempat yang Istimewa ini selalu ada hal menarik untuk dilakukan baik dari segi wisata alam atau kuliner. Jika selama ini anda hanya melihat kegiatan outdoor bernama "Sandboarding" di Luar Negeri, sekarang di Indonesia tepatnya Yogyakarta sudah memiliki lokasi yang sangat cocok digunakan untuk kegiatan tersebut. Endapan pasir bertemu arus laut urung menjadi delta, kuatnya arus pantai selatan turut mengacak pasir merapi yang memanjang di selatan Jogja sampai barat jawa tengah, dengan bantuan angin yang berhembus, pasir membentuk sebuah bentangan alam yang khas dengan teksturnya yang melembut serta ritmenya yang teratur. gumuk pasir Parangkusumo, salah satu keunikan bentuk lahan di selatan Jogja. Sandboarding merupakan olahraga permainan menggunakan papan seluncur yang dipergunakan di atas pasir. Lokasi untuk bermain Sandboarding sangat mudah untuk dijangkau yaitu terletak di Parang Kusumo, tempat ini bersebelahan dengan Pantai Parang Tritis yang menjadi salah satu icon kota Jogja. Ketika anda berada diatas pasir dan siap meluncur adrenalin anda akan di uji disini, antara perasaan takut atau berani. Dengan ketinggian sekitar 5 - 7 M anda akan merasakan adrenalin meningkat dengan cepat setelah meluncur, jatuh bangun berluluran pasir sudah menjadi hal biasa dalam olahraga ini. Dengan alat pengaman Sandboarding berupa helm, pengaman tangan dan lutut kaki. Pada akhir tahun 2013 lalu saya berkunjung ke Jogja yang awalnya hanya untuk ingin mendapatkan alat bantu 'Brace' (alat untuk berjalan tanpa menggunakan tongkat) karena saat ini saya berjalan dengan menggunakan alat bantu tongkat yang pada tahun 2010 sempat mengalami kecelakaan, namun beruntung saya sebelumnya menjadi anggota Mahasiswa Pecinta Alam MAPA Gunadarma. Walaupun saat ini saya menggunakan alat bantu untuk berjalan, banyak teman-teman dari Mapala lain yang sering membantu saya apabila Travelling. Beruntung saya mempunyai keluarga besar di Mahasiswa pecinta alam, karena hampir setiap kota pasti ada saja Mapala di daerah nya masing-masing. Pada saat itu saya berkunjung ke Yogyakarta, dan bersinggah di Universitas Gadjah Mada serta bermalam di MAPAGAMA UGM yang ke esokan harinya itu akan memesan 'Brace'. Pagi menjelang, saatnya saya bersiap untuk memesan 'Brace' tersebut di daerah Bantul. Hingga larut malam dan pada akhirnya selesai juga pembuatan 'Brace' tersebut. Alhasil saya sangat senang sekali bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat. Walaupun menggunakan 'Brace' sakit dan ngilu karena besi-besi dan tidak bisa untuk dipakai berjalan jarak jauh, alhasil membuat saya cukup merasakan nikmatnya berjalan. [caption id="attachment_325926" align="aligncenter" width="400" caption=" Saat latihan jalan menggunakan Brace"]

1411808063434789875
1411808063434789875
[/caption] Sepulangnya dari Bantul untuk mengambil 'Brace' teman-teman saya yang sedang kumpul-kumpul di Gelanggang Mahasiswa UGM terkejut saat saya datang berjalan menggunakan 'Brace' teman-teman dari MAPAGAMA UGM dan Unit SELAM UGM menyambut saya dengan sangat gembira. Alih-alih yang awalnya hanya ingin berobat untuk mencari kesembuhan, ada saja durian runtuh alhasil saat saya pulang dan kembali bermalam di MAPAGAMA UGM saya di ajak oleh Banu salah satu anggota MAPAGAMA untuk bermain Sandboarding. "Bang besok kita main pasir yu, kita seluncuran dari puncak undukan pasir di deket Parangtritis namanya Sandboarding semacam kaya main skateboard gitu hehehe." Ujar Banu sambil tertawa. "Wih asik juga tuh Ban, belum pernah nyobain tuh sebelumnya. tapi nanti gue bisa ga ya?kalau duduk gimana ban, bisa?" Tanya saya terhadap Banu. "Bisa bang, tenang aja ga ada yang gabisa. Iya gak, hehehe." Dengan khasnya Banu tersenyum. Alhasil besok pagi saya bergegas menuju Parangkusumo, dengan mata terperana saya melihat dengan takjub keindahan alam yang diciptakan oleh sang Maha Kuasa, bentangan pasir yang sangat luas seakan berada di mesir hehehe. Tidak pakai lama saya langsung menuju puncak undakan pasir dengan menggunakan kedua tongkat saya sangat berat dan lelah sekali untuk menuju puncak undukan pasir di Parangkusumo, teman-teman saya sudah meluncur dengan asiknnya sedangkan saya masih berjalan untuk menggapai puncak undukan pasir. [caption id="attachment_325927" align="aligncenter" width="300" caption=" Saat berjalan menuju puncak undukan pasir"]
14118082201378623869
14118082201378623869
[/caption] Walaupun lelah sekali, dan saya hanya mencoba meluncur tiga kali itu sudah membuat saya cukup puas dan bangga atas keberhasilan melawan keterbatasan yang saya punya untuk tidak takut mencoba olahraga baru Sandboarding ini. Sangat beruntung mempunyai teman-teman yang sangat solid untuk membantu saya agar bisa melakukan olahraga yang berbau ekstreem. Senang sekali rasanya bisa merasakan olahraga Sandboarding di Yogyakarta, olahraga yang cukup baru di Indonesia ini hanya sedikit negara di dunia yang mempunyai tempat untuk olahraga ini, salah satunya yaitu Gumuk Pasir Pantai Parangkusumo-Yogyakarta. Berbanggalah sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai keanekaragaman alam yang sangat kaya ini.
Meluncur Hanya ingin mengatakan kepada dunia, ini INDONESIA banyak destinasi alam yang sangat indah dan masih banyak hal-hal lain yang di dalam nya untuk kita eksplore lebih dalam lagi kekayaan alam Indonesia dan tak lupa kita sebagai umat manusia untuk melestarikan alam di Indonesia ini. #Keterbatasan bukan suatu hambatan #TABAH SAMPAI AKHIR - Contact ---> www.tabahsampaiakhir.com @ramdhani_irfan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun