Mohon tunggu...
Ramdan Hamdani
Ramdan Hamdani Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan dan Penulis

Founder Wahana Edu Training and Consulting

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Strategis Humas Sekolah

1 Desember 2021   10:20 Diperbarui: 1 Desember 2021   10:42 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran humas dalam sebuah organisasi atau lembaga memiliki peran penting dalam menjembatani komunikasi dengan pihak luar (masyarakat). Humas juga berperan dalam menyampaikan informasi -- informasi yang berkaitan dengan program, capaian serta prestasi yang berhasil diraih oleh lembaga. Tidak hanya itu, humas bahkan dituntut untuk mampu membentuk opini positif masyarakat terhadap lembaga. Opini dari masyarakat tersebut akan sangat berpengaruh terhadap citra sekaligus eksistensi lembaga di masa yang akan datang. Oleh karena itu, staff humas haruslah memiliki kompetensi yang benar -- benar dapat diandalkan.

Demikian halnya dengan sekolah, kehadiran humas di lingkungan sekolah memiliki peran strategis dalam menyampaikan berbagai hal yang berkenaan dengan program, kebijakan serta prestasi yang berhasil diraih. Humas sekolah berperan sebagai jembatan komunikasi antara pihak (manajemen) sekolah dengan para orangtua. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pengelola sekolah akan dapat diterima dengan baik oleh orangtua sebagai salah satu stake holder apabila dikomunikasikan dengan baik. Adapun citra positif yang melekat pada sekolah akan menentukan perolehan jumlah peserta didik baru setiap tahunnya.

Adapun sarana atau media yang dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi tersebut antara lain website sekolah. Website sekolah sebaiknya berisi tentang berita -- berita kegiatan yang telah dilaksanakan serta daftar agenda kegiatan / program yang hendak dilaksanakan. Melalui daftar kegiatan yang dipublikasikan itu publik dapat menilai tentang kualitas serta orientasi dari sekolah  tersebut. Sebagai contoh, ketika cukup banyak kegiatan peningkatan kompetensi guru dalam bentuk pelatihan atau workshop, bisa dipastikan sekolah tersebut merupakan sekolah unggul Hal ini dikarenakan kemampuan guru -- gurunya terus diasah sehingga akan berdampak pada kualitas output (lulusan) yang dihasilkannya.

Selain website sekolah, staff humas sekolah juga harus aktif dalam mengelola akun media sosial resmi milik sekolah. Setiap sekolah idealnya memiliki sedikitnya 1 akun Facebook dan 1 akun Instagram. Setiap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah hendaknya dipublish secara rutin ke khalayak ramai. Hal ini diperlukan sebagai salah satu bentuk kegiatan kepada orangtua sekaligus bentuk promosi kepada warga di luar sekolah. Gambar atau video yang diposting pun haruslah berkualitas dan memenuhi kaidah yang berlaku. Di samping itu ketepatan dalam memberikan caption juga menjadi hal yang sangat penting dalam menyampaikan pesan kepada publik.

Adapun kehadiran channel khusus untuk menampilkan berbagai tayangan ataupun penampilan siswa serta guru juga sangatlah dibutuhkan.  Portal seperti Youtube dapat dimanfaatkan dengan sebaik -- baiknya untuk menampilkan profil sekolah dalam bentuk tayangan video yang menarik. Selain itu video -- video pembelajaran yang dibuat oleh para guru juga dapat dipublish di channel milik sekolah tersebut. Semakin banyak konten yang dipublish, akan semakin baik pula citra lembaga di mata masyarakat. Tidak hanya itu, channel yang dikelola secara baik dengan konten -- konten yang menarik juga dapat mendatangkan pundi -- pundi yang lumayan menguntungkan.

Berdasarkan gambaran di atas, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh sekolah dalam menciptakan image positif di kalangan masyarakat melalui optimalisasi peran kehumasan. Pertama, menyiapkan dan mengelola website sekolah serta akun media sosial dengan sebaik -- baiknya. Website sekolah serta akun media sosial resmi sekolah pada hakikatnya merupakan etalase sekolah yang harus dijaga penampilannya. Berbagai informasi terbaru yang berkaitan dengan program serta kegiatan sekolah sudah semestinya disampaikan kepada khalayak secara konsisten. Artinya, website sekolah serta akun media sosial harus mampu memberikan informasi -- informasi yang aktual.

Kedua, meningkatkan kompetensi staff humas dengan cara mengikutsertakan mereka dalam berbagai kegiatan training atau workshop yang berkaitan dengan kehumasan. Kemampuan tentang bagaimana cara membangun brand sekolah, Neuro Marketing, Neuro Linguistic Programming (NLP), Digital Marketing, Copy Writing dan sebagainya sangat dibutuhkan oleh para staff humas. Dalam hal ini pihak sekolah hendaknya mampu mengalokasikan serta menginvestasikan anggaran untuk mengembangkan kemampuan staff humas. Berbagai pelatihan yang dilaksanakan secara daring maupun tatap muka saat ini cukup banyak tersedia untuk kemudian dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.

Ketiga, diperlukan keterlibatan seluruh stake holder sekolah dalam menjalankan peran kehumasan. Peran kehumasan sendiri pada dasarnya melekat pada diri setiap guru ataupun tenaga kependidikan yang mengabdi di sekolah -- sekolah. Artinya, dimana pun mereka berada hendaknya mampu menjaga nama baik lembaganya. Masyarakat akan selalu mengidentikkan seseorang dengan tempat dimana ia bekerja. Oleh karena itu, setiap perbuatan dan ucapan seluruh civitas sekolah harus benar -- benar mencerminkan nilai -- nilai yang diajarkan di sekolah tersebut. Tidak hanya itu, setiap guru dan tenaga kependidikan dituntut untuk mampu menyampaikan atau menjelaskan berbagai informasi yang diperlukan oleh masyarakat ketika mereka bertanya. Jangan sampai ada guru yang tidak tahu apa -- apa ketika ditanya tentang visi, misi serta kegiatan atau program unggulan yang ada di sekolahnya.

Keempat, menjalin kemitraan strategis dengan insan -- insan pers serta media massa setempat. Di era abad 21 ini, kolaborasi menjadi hal yang sangat penting untuk mempertahankan eksistensi sekaligus mengembangkan lembaga. Dalam konteks kehumasan, sekolah hendaknya mampu membangun kerjasama dengan awak media. Tujuannya adalah untuk membangun citra positif lembaga sekaligus menjangkau masyarakat yang lebih luas. Sebagaimana kita ketahui media massa memiliki jaringan yang sangat luas. Potensi tersebut tentu dapat kita manfaatkan untuk menyebarluaskan berbagai informasi tentang "wajah" lembaga kepada khalayak. Oleh karena itu, penulis sangat menyarankan kepada sekolah -- sekolah agar menjalin kerjasama resmi melalui penandatangan MOU dengan pihak media.    (Tulisan ini Tayang di Koran Pasundan Ekspres Edisi 30 November 2021)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun