Indonesia adalah negara agraris yang terkenal dengan hasil pertanian dan perkebunannya. Salah satu hasil perkebunannya adalah pisang. Pisang adalah tanaman yang banyak dibudidayakan di berbagai daerah diindonesia. Pisang adalah komoditas yang paling banyak dikomsumsi oleh masyarakat Indonesia baik dikonsumsi lansung maupun untuk diolah menjadi bahan makanan. Selain buahnya, bunga pisang atau yang kita kenal jantung pisang digunakan untuk sayur, manisan, acar maupun lalapan. Daunnya biasanya digunakan untuk membungkus makanan, yang dapat memberi rasa harum pada nasi yang dibungkus keadaan panas. Dan yang ini bagian pisang yang jarang sekali kita gunakan, yaitu kulit pisang sebagai bahan baku batrai kering.
Apa si hubungan kulit pisang sama batrai itu? Nah disini kulit pisang dapat digunakan untuk mengganti bahan baku batrai kering. Yang kita ketahui kulit pisang mengandung magnesium, garam sodium dan yang paling banyak adalah kalium, baik magnesium, garam sodium dan kalium ini termasuk logam dan dimana yang kita ketahui adalah pengantar elektrolit yang kuat. Permasalahannya adalah kebanyak manusia tidak menyadari manfaat kulit pisang dan jarang  berfikir untuk mengolah atau memanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna melainkan kita hanya membuang menjadikannya limbah begitu saja, tanpa untuk memanfaatkannya.
Saat ini, kebutuhan akan sumber energi listrik sangat tinggi karena pertambahan jumlah penduduk semakin banyak. Pertambahan penduduk yang banyak membuat banyak pula kebutuhan akan sumber energi listriknya. Kata batrai yang tidak lazim lagi kita dengar dan kita gunakan untuk kebutuhan kita. Batrai adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyimpan tenaga listrik. Batrai sebagai sumber energi yang digunakan untuk alat-alat elektronik kita seperti, jam dinding, senter, radio, remote, dan alat elektronik lainnya.