Mohon tunggu...
Rama Rama
Rama Rama Mohon Tunggu... Freelancer - Writing

Helo

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Ulas Budaya Unik, Jember Fashion Carnaval

14 Januari 2021   08:25 Diperbarui: 14 Januari 2021   08:46 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jember Fashion Carnaval atau yang biasa di sebut JFC ini merupakan suatu acara fashion yang unik dan dapat mengembangakan kreativitas kebudayaan anak anak muda di wilayah Kabupaten Jember. Ide cerdas ini di gagas oleh Dynand Fariz, seorang desainer dan seniman kelahiran Jember, Jawa Timur ini melaksanakan konsep karnaval di awal tahun 2001.

Peserta Jember Fashion Carnaval ini sungguh berbagai macam dan mereka bukanlah seorang model atau desainer. Para perserta justru datang dari beberapa kalangan seperti pelajar, mahasiswa, anak anak, dan bahkan hewan peliharaan. Para peserta Jember Fashion Carnaval (JFC) yang mendesain kostum rancangannya sendiri biasanya mereka memanfaatkan barang bekas dan bahan daur ulang.

Jember Fashion Carnaval (JFC) ini pernah tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan catwalk terpanjang di Indonesia yaitu sepanjang 3,6 km. Pada tahun 2011 JFC ini berusia 10 tahun atau 1 dekade yang dimana kemudian berkembang pesat dengan adanya event bertaraf nasional dan internasional. 

Pada tahun 2017, Dynand Fariz mengumumkan Jember Fashion Carnaval telah menempati posisi ke-3 Karnaval di level Internasional yang dimana posisi ke-1 dan posisi ke-2 diduduki oleh Nottinghill, di Amerika Serikat dan Reunion, di Prancis. Pagelaran JFC ini juga pernah dilihat oleh bapak presiden RI Joko Widodo dan Menteri Wisata pada saat itu adalah Arief Yahya.

Inovasi dalam penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval ini setiap tahunnya menunjukan tema, busana, bentuk pertunjukan, dan penambahan unsur yang sesuai, JFC selalu menambahkan unsur drama, tari dan music di setiap eventnya, JFC ini sungguh menyajikan hal hal yang spektakuler disetiap tahunnya sehingga menarik media online asing untuk meliput. Jumlah jurnalis dan fotografer setidaknya ada 2000 orang, meskipun yang hanya resmi menjadi panitia hanya 200 orang.

Keberadaan JFC menarik banyak wisatawan dalam atau luar negeri untuk datang menyaksikan JFC ini di Jember. Selain itu masyarakat Jember yang berlatar belakang masyarakat pandalungan, menyikapi JFC dengan terbuka, meskipun beberapa ada yang memberikan tanggapan negatif, akan tetapi JFC berhasil meyakinkan dan bernegosiasi secara damai.

Dalam keberadaannya JFC telah menjadi atmosfir kesegaran baru bagi dunia pariwisata Indonesia khususnya bagi Kota Jember. JFC mengalami kemajuan pesat dan kesuksesan, pemberitaan akan JFC ada dimana-mana baik lokal, Nasional ataupun Internasional hal itulah yang menjadikan kota-kota lain ingin meniru keberhasilan Jember. Gelombang pembentukan event-event sejenis sudah dimulai dan hal tersebut menjadikan JFC sebagai trendsetter dalam kreatifitasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun