Dendam Ahokers Pada Sandiaga Undo Benar-benar Luar Biasa

Dendam Ahokers Pada Sandiaga Uno Memang Benar-benar Luar Biasa

Pilkada DKI sudah usai. Seharusnya pihak yang kalah segera melupakan kekalahannya dalam Pilkada. Mau sampai kapan masyarakat terbelah dua dan saling gontok-gontokan untuk menang di Pilkada?

Demokrasi itu harus ada yang menang dan ada yang kalah.  Tidak boleh kalau sudah kalah lalu mendendam sampai liang kubur alias dendam kesumat.

Hari ini masyarakat Indonesia berduka karena seorang artis terkenal yang baik hati dan tidak sombong harus meninggalkan dunia yang fana ini. Semua orang berduka cita atas kepergian Jupe yang ramah dan tegar dalam menghadapi penyakitnya.

Tak ketinggalan Wagub DKI Terpilih Sandiaga Uno menyatakan duka yang mendalam untuk Jupe. Sandi mengupload fotonya bersama Jupe pada saat pertemuannya yang terakhir.  Pada saat itu karena kagum atas tekad Jupe melawan penyakitnya, dalam berita itu Sandiaga menjelaskan pernah ikut membantu biaya perobatan Jupe sebesar Rp.330 Juta.  Itu bukan Money Politik kata Sandiaga melainkan bantuan iklas dirinya untuk seorang sahabat.

dendam-ahoker-593beef84b0a68049b69da72.jpg

Sayangnya para Ahoker yang membaca berita di detiknews itu bukannya sama-sama merasakan duka yang mendalam atas kepergian Jupet tapi masih saja menyempatkan diri untuk membully Sandiaga Uno.

Akun dengan nama @Komangkomeng80 berkomentar : menyumbang dengan tangan kanan hendaknya tangan kiri tidak mengetahuinya.  Komentar ini di-like oleh 28 Ahokers.

Akun dengan nama @kimdonghwan : kalau nyumbang tidak perlu ngomong ke public lah. Pak Ahok juga pasti nyumbang tapi nggak ngomong ke public.  Komentar ini dilike oleh 7 Ahokers.

Akun dengan nama @sidangpembaca : bukan money politic tapi angka yang disumbang 333 juta itu apa ya?

 Begitulah yang terjadi di detiknews sampai dengan saat ini. Sudah 2 bulan Pilkada DKI selesai tapi dendam para Ahokers tidak pernah mereda sedikitpun juga. Mereka masih saja penasaran dan tidak percaya dengan kenyataan yang ada. Sampai-sampai pada saatnya semua orang sedang berduka atas meninggalnya celebrities  terbaik di benak mereka tetap saja mendahulukan dendam mereka daripada ikut sama-sama berduka.

Yang begini tidak bisa dibiarkan. Para Ahokers yang lain harus membantu menyembuhkan mereka. Kalau tidak yang begini akan selalu memprovokasi keadaan. Yang lain terbakar dendam dan cenderung membully, yang dibully nanti tidak terima dan mengejar yang membully. Mau sampai kapan?