Mohon tunggu...
M. Rahmad Kartolo
M. Rahmad Kartolo Mohon Tunggu... -

Yang Penting Hatinya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Djarot Gagal Move-on, Pilih Berlibur daripada Menghadiri Sertijab Anies

16 Oktober 2017   16:23 Diperbarui: 16 Oktober 2017   16:57 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kembali lagi saya mencoba untuk menulis artikel yang "dibenci" oleh admin Kompasiana atau tepatnya membuat artikel yang mengganggu perasaan para admin Kompasiana yang amat sangat mengidolakan Ahok.  Kekalahan Telak dan Memalukan dari Ahok di Pilgub DKI 2017 mungkin menyebabkan Admin Kompasiana sangat tidak suka dengan penulis-penulis semacam saya yang berseberangan pandangan politik di Pilgub DKI 2017.

Dan seperti biasa membuat artikel-artikel semacam ini  beresiko (80%) akan dihapus oleh Admin. Tidak masalah.  Dan  soal alasan penghapusan ya  pasti itu-itu saja : "Artikel anda berpotensi menimbulkan permusuhan bagi kalangan pembaca dan lain-lainnya".  Selalu begitu dan begitu. Sudah tidak terhitung lagi artikel-artikel saya yang dihapus. Belum lagi artikel-artikel yang dirubah judulnya oleh Admin, belum lagi yang dipindahkan dari Kolom Politik ke Kotak Mati (Kotak suara).

Kemarin ada sebuah artikel yang berjudul : "Selamat Bertugas Gubernur Saracen'. Artikel ini menjadi artikel Terpopuler kemarin.  Ada sekitar 1.700 pembaca, 12 vote dan 7 komentar. Tidak heran artikel-artikel semacam ini sangat digemari  para pembaca yang 80% adalah pendukung Ahok yang kalah telak dan memalukan di Pilgub DKI lalu.

Lihatlah judulnya. Semua orang juga tahu bahwa maksud penulis itu adalah sindiran sekaligus tuduhan keji (tanpa bukti) terhadap Anies Baswedan.  Anies secara tersirat dituduh oleh penulis itu dan diamini oleh banyak pembaca Kompasiana bahwa Anies memang berada di belakang Kasus Saracen.

Judul yang begitu provokatif tersebut oleh Admin Kompasiana dibiarkan dan direstui. Dan artikel-artikel semacam itu (dengan judul yang provokatif) kalau yang membuatnya adalah pendukung Ahok, tidak pernah sekalipun diganggu oleh Admin.  Judul provokatif sengaja dibiarkan, tulisan juga tidak mungkin dan tidak pernah dihapus.

Tapi kalau kami-kami ini yang menulis sebaliknya, mengkritik Ahok, mengkritik PDIP  ya tunggu berapa lama pasti tulisan kami akan dihapus. Minimal dipindahkan ke kolom Kotak Mati atau diacak-acak judulnya.

Nah sekarang artikel ini adalah Fakta yang terjadi hari ini.  Informasinya bersumber dari media resmi detik. Bahwa ternyata Gubernur DKI  saat ini yang menjabat (yang kalah telak dan memalukan di Pilgub kemarin)  ternyata tidak mau menghadiri acara pelantikan Gubernur terpilih Anies Baswedan.  Dia lebih memilih berlibur bersama keluarganya.

Sikap Djarot Saepullah itu tidak jauh berbeda dengan sikap Megawati ketika dikalahkan oleh SBY pada Pilpres 2004 yang lalu.  Begitulah politikus-politikus dari PDIP. Tidak pernah bersikap Ksatria dan tidak menghargai  hasil Proses Demokrasi yang ada.

Djarot tidak menunjukkan sikap kenegarawan dan terkesan mempermalukan dirinya sendiri. Sangat tidak patuh dicontoh oleh masyarakat.  Kekalahan di Pilgub DKI 2017 itu telak dimana hampir 60% penduduk DKI pilih Anies. Bagaimana mau menuduh lawan curang sementara terbukti secara memalukan kubu Ahok-Djarot malah melakukan Money Politik (bagi-bagi sembako dan sapi).  Apa yang bisa logis dijadikan Djarot sebagai alasan untuk tidak menghadiri Sertijab Anies Baswedan?

Sekian dan terima kasih.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabaraktuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun