Mohon tunggu...
Rama Guna Wibawa
Rama Guna Wibawa Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis terus sampe lupa caranya berhenti, kecuali adzan, makan dan Bucin

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Isalam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Apakah Perlu Mengikuti Pendapat Orang Lain?

18 Januari 2022   19:01 Diperbarui: 25 Januari 2022   19:36 2085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendengar pendapat teman.(PEXELS/GARY BARNES)

Pagi hari selapas mandi saya bergegas membawa buku ke lapangan yang berada tepat di belakang rumah saya.

Saya sangat senang membaca membaca buku di tempat yang hening dan sejuk. Di sisi lain mudahnya mencerna buku yang saya baca, di sisi lain juga supaya tidak ada yang merasa keberatan apabila saya meninggikan suara ketika saat membaca.

Buku yang saya baca ini adalah buku Way Of Life, jalan hidup, yang di mana merupakan cabang filsafat kuno atau kita kenal dengan istilah filsafat stoisisme yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Filosofi Teras karangan Henry Manampiring. 

Meskipun memang ajaran buku ini terbilang sangat zadul (zaman dulu) namun sangat relevan bila diaplikasikan dan diimplementasikan di zaman millenial ini.

Buku ini memberikan banyak sekali manfaat untuk saya pribadi yang bisa saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya tepat berada di halaman ke 67 dengan judul sub bab "Tirani Opini Orang Lain".

Di dalam buku tersebut Henry begitu resah dan mengkritik terhadap seseorang, bahwa tindakan, perilaku, hingga kebahagiaannya menggantungkan pada pendapat orang lain.

Menurut penulis, pendapat, pandangan, dan opini orang lain merupakan suatu hal yang berada di luar kendali kita, itu artinya kita tidak bisa mengatur apa yang kita mau dan inginkan dari opini yang keluar dari orang lain. 

Pendapat orang lain sewaktu-waktu dapat berubah, baik secara jangka panjang ataupun jangka pendek tergantung faktor-faktor yang melatarbelakanginya. 

Tidak hanya pada persoalan atau permasalahan yang besar kita menaruh perhatian pada pendapat orang lain, hingga persoalan yang kecil pun kita selalu terpengaruh terhadap pendapat orang lain, misalnya gaya rambut, cara berpakaian, cara makan, berjalan, dlll.

Seharusnya kita sebagai orang merdeka harus merasa diri terbebas dari pendapat-pendapat orang lain, pepatah kuno pernah mengatakan, "Berpenampilan lah apa yang pengen gua tampilin, bukan apa yang pengen lo lihat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun