Mohon tunggu...
Ramadianto Machmud
Ramadianto Machmud Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism

Email: ramadianto.machmud@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polemik Panjang Covid-19 di Indonesia

15 Januari 2021   11:28 Diperbarui: 16 Maret 2021   01:21 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Corona Virus, AFP/GETTY

Perjalanan Pandemi Covid-19 di Indonesia masih berlanjut hingga memasuki awal tahun 2021. Berbagai kebijakan pemerintah dalam menyikapi masalah ini pun terus mengalami gangguan, mulai dari ketidakpastian normalisasi ekonomi, ketenagakerjaan, hukum, sampai pada masalah klasik tentang hak asasi manusia (HAM). Belum lagi masalah accidents- kecelakaan transportasi, bencana alam, hingga kasus korupsi yang masih saja terjadi. 

Sebenarnya apa yang telah terjadi dimasa sekarang ini? Apakah karena kelalaian, ketidaktahuan, ketidak-mampuan, ataukah tindakan pembenaran secara empiris yang mengakibatkan nyawa melayang. Spekulasi atas pikiran-pikiran tersebut mulai mengakar, bahkan menjadi drama kolosal di tengah-tengah kesimpangsiuran keadaan sosial masyarakat.

Pemerintah hadir sebagai pelindung dengan menghadirkan segala macam tindakan pencegahan, penanganan, pembatasan, hingga langkah strategis dengan menghadirkan vaksin Sinovac guna menghadapi masalah virus corona. Tetapi, harga yang harus dibayar bukan dalam jumlah yang sedikit, hingga masyarakat mulai bertanya-tanya.

Media-media mainstream ramai-ramai menyuplai berita kelayar-kaca masyarakat. Diolah sedemikian baik agar kabar bisa tersampaikan dengan baik pula. Apakah itu sudah cukup? Tentu saja tergantung opini yang nantinya berkembang di masyarakat. Pastinya berdampak bagi perkembangan situasi politik, ekonomi, sosial, dan kesehatan kedepannya.

Bila dikaji lebih jauh, situasi ini diawali dari perang dagang hebat antara Tiongkok dan USA. Kemudian begulir dengan hadirnya Virus Corona di salah satu propinsi di Tiongkok dengan menelan korban dalam jumlah besar.

Pertanyaan menggelitik terletak pada proses bagaimana virus itu bisa ada, dan memperbaharui penularannya se-masif dan terstruktur hingga penyebarannya sangat cepat. Indonesia hanya butuh 3 bulan dari kasus pertamanya, sebelum menyebar ke seluruh pelosok negeri. Dan mengherankan tetangga terdekat kita yang juga bekas bagian dari NKRI (Timor Leste) penyebaran dan bahkan korban meninggal dari virus corona mendekati 0%, bahkan hampir tidak ada. Sekarang mereka terbebas dari lingkaran setan virus corona ini.

https://www.worldometers.info/coronavirus/country/timor-leste/

Tidak bisa dipungkiri, rakyat Indonesia yang berjumlah kira-kira 200 juta jiwa lebih ini menjadi ladang empuk, sekaligus lahan uji coba terbaik bagi bisnis teknologi kesehatan. Kita pun sebagai masyarakat hanya bisa menunggu waktu sambil berharap tindakan paripurna pemerintah dalam mengatasi segala persoalan yang ditimbulkan dari virus corona ini.

Tuhan selalu menyertai orang yang berani dan rendah hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun