Mohon tunggu...
Ramadianto Machmud
Ramadianto Machmud Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism

Email: ramadianto.machmud@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pohon Pisang pun Bisa Korupsi?

10 Desember 2019   01:57 Diperbarui: 10 Desember 2019   02:12 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kemarin, saya lupa kalau hari itu, memperingati harinya tidak suka korupsi. Di sosial media, bermacam status dibubuhi #HariAntiKorupsi.

Miris memang, saat melihat banyak dari kita statusnya tidak suka korup. Padahal, realitasnya tidaklah demikian. Namun faktanya, terlihat biasa saja. Teringat, saya akan pohon pisang yang dijadikan sebagai tapal batas lahan kebun. Awalnya biasa saja, tapi semakin banyak tunas mudanya, semakin besar cakupan areanya.

Dengan kata lain, pohon pisang juga bisa korup. Saya malu dengan keadaan yang sampai saat ini, masih suka korupsi dengan waktu. Bukannya saya tidak suka harinya, tapi lebih kepada perilaku jujur pada diri sendiri.

Jika kita tidak jujur dengan diri sendiri, maka kita adalah pembohong. Dan pembohong adalah sifat munafik. Dan munafik sejatinya perilaku korupsi terhadap kepercayaan diri.

Bila kepercayaan diri saja sudah dikorupsi, apalah artinya harga diri?! Tidak lagi berharga. Maka, mulailah dari diri sendiri. Menjadi teladan bagi diri sendiri, berbuah kebajikan bagi orang lain. Sehingga kebijaksaan pun dapat terpenuhi.

Akhirnya, berusahalah untuk tidak jadi munafik.  Agar setiap ucapan dan tindakan kita menjadi saksi sekaligus bukti, bahwa kita bukanlah seorang koruptor.

Jadilah pribadi yang kuat, jujur, dan bijak. Revolusi mental diawali dari diri sendiri.

#ScaleUp

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun