Sulitlah untuk membayangkan kelebihan dari buah asam, tentunya yang akan terlintas dalam fikiran hanyalah sebagai salah satu bumbu masakan, tak lebih dari itu. Fikiran itupun bersarang di memori saya, buah asam sepertinya tidak memiliki tempat istimewa didalam diri ini. Terlebih mau membayangkan, rugilah waktu jika harus mengingat akan kelebihan emas dari buah asam. Cobalah kita bandingkan buah asam dengan buah lainnya, seperti : mangga, durian, pepaya, melon, markisa, dll. Jikalah kesemua itu disandingkan maka pilihan pertama yang akan dipilih tentunya salah satu dari buah tersebut, kecuali buah asam.
[caption id="attachment_299052" align="alignnone" width="491" caption="Doc pribadi : buah asam bangkok"][/caption]
Suatu ketika, dalam olah raga bulu tangkis, ini biasanya kami lakukan bersama teman teman indonesia yang berada di bangkok, dan itu rutin dilakukan setiap jumat malam yang bertempat di pusat olah ranga kedutaan besar republik indonesia di bangkok. Karena kami datangnya lebih dahulu, maka permainan pun kami mulai. Beberapa saat kemudian datanglah seorang kawan dengan membawa beberapa buah. Dan ianya berterik hai teman yang mau buah silahkan diambil di tempat ini. Dan permainan pun terus berlanjut, ketika saatnya istrahat kami melihat diantara beberapa buah tersebut terdapat buah Asam. Wah, dalam hati saya berfikir kalau buah ini sih untuk apa dibawa dan dipromosikan. Bahkan, andaikan Miss Indonesia 2014 yang promosikan buah tersebut saya yakin tidak akan laku, fikirku dalam hati. Berulang-ulang dia mempersilahkan saya untuk mencicipi buah asam tersebut, dan berulang ulang pula saya harus menolaknya.
Tetapi, setelah sekian lama memperhatikan wajahnya, saya kembali berfikir “ kok ketika ia memakan buah asam tersebut, keningnya tidak mengkerut” yang biasanya jika memakan buah asam akan memperlihatkan “kekuatan” buah tersebut. Saya semakin penasaran “wah, ini ada yang aneh” tanyaku dalam hati. Diam-diam saya mengambil dan membuka kulit asam tersebut, perlahan saya masukan sedikit dalam mulut, hanya untuk merasakan bagaimana rasanya buah tersebut. Dan buah asam pun masuk dalam mulut, bertemulah lidah, sambil menunggu response yang dibawa syaraf pembawa respnse, keningpun tak bergeming tetap diam tak memberikan tanda bahwa yang sementara dimakan adalah buah asam. Tersadar buah asam itu manis, spontan saya berkata pada si pembawa buah tersebut, rupanya buah sama ini sangat manis pak, tidak sama dengan buah asam yang di indonesia, rasanya yah sama dengan namanya asam.“bapak bukan orang yang pertama yang mengalami hal ini”, dia pun menceritakan beberapa kejadian yang dia alami mulai dari keluarganya di indonesia sampai teman-teman kerjanya yang berada di negara lain.
Dan inilah salah satu dari kelebihan negara Thailand, rupanya mereka telah melakukan rekayasa genetik buah asam tersebut, menjadi buah yang manis. Sehingga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakatnya. Dengan merubah rasa buah asam telah memberikan peluang baru bagi para petani untuk menanam buah asam. Menanam pohon asam tidak membuthkan tehnologi modern, cara menamamnya pun sangat sederhana dan tanaman ini bebas dari berbagai macam penyakit tanaman lainnya.
(Inspirasi dari Pak Hari, pilot senior di salah satu maskapai penerbangan di Thailand)