Mohon tunggu...
Ramadhan Angga Notonegoro
Ramadhan Angga Notonegoro Mohon Tunggu... Human Resources - Sejatine urip iku gawe urup

Pelajar di Sekolah Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Koalisi Mirip-Miripan ala Prabowo Sandi

25 Oktober 2018   20:07 Diperbarui: 11 November 2018   22:34 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image: www.duniaku.net

Jika kita bisa merangking siapakah orang terlucu di Indonesia, pasti rangking pertama akan diraih oleh para politisi. Iya, politisi, bukan standup comedi yang secara professional berkarya untuk melucu.

Seakan tidak ada habisnya, para pemain perebutan kekuasaan tingkat negara ini selalu melempar joke-joke receh yang mengocok perut.

Kemarin, Publik dibuat heboh, cucu bung Hatta mencak-mencak karena kakeknya disamakan dengan Sandiaga Uno.

Dalam akun twitternya, Gustika Yusuf menyampaikan kekesalannya atas statement yang menyatakan bahwa kakeknya mirip dengan Sandiaga Uno.

"Untuk orang yg kesabarannya minus kayak gue gini, denger kakek gue disamain sama Sandiaga Uno rasanya mau muntah."

Muntahkan saja mbak, jangan di tahan, nanti jadi penyakit. Hehe.

Sebelumnya, sebuah video bertebaran di media sosial tentang aksi para Jubir Paslon nomor urut satu yang menyampaikan alasan mereka memilih Prabowo dan Sandi untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Dalam video tersebut terlihat beberapa Jubir bergantian menyampaikan orasinya, dan yang paling membuat Gustika mual-mual adalah statement yang disampaikan oleh Dahnil Anzar.

"Kalau bagi saya nih, mereka seperti apa, seperti bagian baru dari model Bung Karno dan Bung Hatta. Pak Prabowo itu seperti kombinasi Bung Karno dan Jendral Sudirman. Sedangkan Bang Sandi, itu adalah bagian baru dari Bung Hatta. Itulah kenapa, mereka berdua pantas jadi Presiden dan Wakil Presiden."

Kalimat itu disambut tepuk tangan yang meriah oleh para Jubir lain tanpa tau hal-hal apa saja yang menurut Dahnil membuat Prabowo mirip dengan Bung Karno dan Sandiaga Uno mirip dengan Bung Hatta. Pokoknya tepuk tangan dulu, urusan alasan nanti dulu.

Tapi kalau saya pikir-pikir, koalisi ini memang senang membuat teori otak-atik gatuk dengan tokoh-tokoh Nasional. Sebelumnya masih segar dalam ingatan kita, Hanum Rais menyatakan bahwa Bunda Ratna Sarumpaet adalah sosok yang mirip dengan Cut Nyak Dien dan Bunda Neno Warisman adalah Kartini masa kini.

Hingga akhirnya Hanum harus menelan pil pahit berupa kritikan pedas di internet bahkan ada yang mengirimnya buku Cut Nyak Dien setelah terbongkarnya kebohongan Ratna Sarumpaet. Sakit, tapi tidak berdarah, ngilu.

Kembali ke kasus cucu Bung Hatta yang menyayat kubu oposisi dengan cuitannya, kalau Prabowo dikatakan mirip dengan Bung Karno sepertinya memang harus dikaji ulang deh statementnya. Bung Karno terkenal dekat dengan PKI dan konsep Mahaenismenya yang cenderung kiri sedangkan isu yang diangkat Prabowo adalah Indonesian Great Again, mencontoh Amerika, lawan kebangkitan PKI dan hal-hal anti kiri lainnya.

Tapii, kalau dalam hal ketegasan, ketampanan dan pakaian rapi dengan kepala tertutup peci, sekarang banyak ah orang-orang yang mencitrakan diri seperti itu. Jadi kalau itu dijadikan landasan untuk memilih presiden, halah kubu sebelah juga bisa begitu. Kalau dalam ilmu pemasaran diferensiasinya nggak ada. Dijamin deh nggak akan laku kalau jualannya itu.

Kedua, soal Sandiaga Uno yang mirip Bung Hatta. Memang sama-sama bergerak dalam bidang ekonomi, tapi Bung Hatta merupakan pencetus Koperasi, sebuah lembaga perekonomian yang sederhananya memadukan ekonomi dengan demokrasi di mana pengelolaan dilakukan oleh anggota dan keuntungan dibagi rata untuk kesejahteraan anggota. Kalau Bang Sandi? Yah, kita tunggu saja hidayah sampai perusahaan-perusahaan sandi dikelola secara demokratis oleh semua buruhnya.

Saran dari saya sebagai pemilih-mengambang-cerdas-bermoral yang memantau terus perkembangan para paslon. Kurang-kurangilah gurauan kalian itu. Ayolah lebih serius lagi. Tawarkan pada kami visi-misi dan strategi untuk membangun Indonesia menjadi negara yang lebih sejahtera dan nyaman dihuni.

Terakhir, ngopi dulu biar nggak salah paham.

Salam satu cangkir.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun