Setelah pertemuan Ustad Abdul Somad dan Prabowo Subianto yang membuat jagad politik ramai, Ustad Abdul Somad mendapat serangan Fitnah keji oleh para cebong yang takut kalah atau merasa tersakiti oleh dukungan Ulama2 populer yang mendukung Prabowo-Sandiaga.
Dari sekian tokoh tersebut, yang paling disorot adalah UAS, mengapa? Dari sekian banyak tokoh Ulama, UAS lah yang paling popular. Ini tidak mengherankan apabila UAS duluan ditembak oleh pihak sebelah. Tentu Ustad Adi Hidayat juga Aa Gym tinggal menunggu giliran menerima serangan keji berikutnya.
Jokowi juga didukung Ulama, terus?
Itulah bedanya pendukung Prabowo dan Jokowi. Ketika Ulama2 seperti TGB,Yusuf mansur, Habib Lutfi mendukung Jokowi serangan serupa tidak terdengar pada mereka. Bahkan Maruf Amin yang menjadi Cawapres Jokowi melalui intrik kotor oknum pengurus PBNU yang mengancam meninggalkan Jokowi apabila Cawapres bukan dari NU seperti pengakuan Mahfud MD, tidaklah beliau dibully dan difitnah oleh pendukung Prabowo.Â
Mengapa sampai sebegitunya?
Kita rasanya belum lupa, Romy "orang baik" yang sekarang menempati surga prodeo'nya, telah mewanti2 UAS, Aa Gym bila tidak mendukung Jokowi, minimal netral. Hebat bukan? Romy sang makelar jabatan di Departemen Agama (Depag) dengan tanpa malu melakukan perbuatan aneh yaitu "melarang" Ulama mendukung Prabowo, yang padahal itu adalah hak pribadi masing2 orang dalam pilihan politik. Namun lain halnya bila Ulama2 di barisan Jokowi, Romy justru sumringah. Sesumringah senyumnya ketika menerima uang suap jabatan di Depag.
Ini menunjukkan moralitas oknum pendukung Jokowi dibawah standar umum. Apabila tokoh yang diminati sebagai pengumpul pundi suara tidak berhasil dirangkul, maka jangan harap mereka aman dari serangan2.Â
Apalagi bila ada tokoh yang berani vokal, maka jangan harap hidup mereka aman. Jangan lupa pada kasus chat palsu Habib Rizieq Shihab!. Ini juga diterima oleh Habib Bahar yang seperti terjebak pada skenario yang berhasil memancing amarah beliau dan berujung pada pidana. Pidana ancaman penjara pun  dialami Ustad Alfian Tanjung yang padahal di pendukung sebelah juga mengucapkan kalimat serupa namun bebas dari jerat hukum.
Yang lebih menyedihkan adalah Ustad Tengku Zulkarnain yang bahkan sampai menghadapi penghadangan massa bersenjata di Kalimantan. Neno Warisman serupa kejadiannya, Emak2 yang lemah dan tanpa pengawalan mengalami persekusi oleh para preman di Bandara yang itu adalah objek vital negara yang memunculkan dugaan 'sepertinya ada pembiaran'.
Serangan Cebong ke UAS.
