Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Sales - Karyawan Swasta

Pemerhati Politik Sosial Budaya. Pengikut Gerakan Akal Sehat. GOPAY/WA: 081271510000 Ex.relawan BaraJP / KAWAL PEMILU / JASMEV

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Prabowo Subianto Presiden (Baru) Indonesia 2019-2024

25 Maret 2019   03:03 Diperbarui: 2 April 2019   11:02 3253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden - Wakil Presiden 2019-2024 (Insya Allah)

Judul diatas jangan ditanggapi berlebihan, anggap saja do'a / harapan bagi pengagum bapak Letnan Jendral (purn) H Prabowo Subianto Djoyohadikusumo 

Judul 'nakal' sedikit tidak apa2lah ya.. anggap saja sebagai pengimbang bagi teman sebelah yang juga haqqul yakin Presiden Ir H Joko Widodo (Jokowi) (2014-2019) terpilih lagi untuk 1 periode lagi, bahkan beliau sudah ancang2 bila terpilih kembali akan keluarkan 3 kartu baru, janji kepada Sekdes se-Indonesia yang sempat ditunda, pengangkatannya akan dipenuhi 2019 (bila terpilih lagi). Adil kan..? 

Bagi penulis tidak penting berdebat panjang siapa presiden yang terpilih 3 minggu lagi, karena yang jadi presiden berikutnya pasti yang ditetapkan KPU. Hari ini s.d 17 April 2019 bolehlah TKN jumawa dengan LSI, POLTRACKING, SMRC nya.. toh juga mereka survey 'hanya' 1000 atau 2000-an orang yang bisa jadi tidak sesuai dengan kenyataan takdir dari Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena sejatinya siapa yang jadi Presiden nanti sudah tertulis dilangitNya jauh2 hari. Pun juga ada fakta2 hasil Pilkada DKI Jakarta Jateng adalah tamparan keras bagi penghamba survey. 

Pilkada DKI menyisakan luka bagi sebagian kelompok pendukung yang jadi penghamba survey, SRMC misalnya, hingga mendekati hari H posisi Ahok-Djarot dikatakan hampir imbang dengan Anies-Sandi (selisih 1 persen dan dibawah margin of error), ada juga Charta Politica yang masih menyatakan Ahok-Djarot unggul. Ternyata hasil real count KPU menunjukkan Ahok-Djarot 42,05 dan Anies-Sandi 57,95 (selisih 15,9% broh!!) 

Lain lagi Pilkada Jawa Barat, Satu bulan sebelum hari H, Lembaga Survei merilis elektabilitas para kandidat di Pilgub Jabar.
1. Indo Barometer
Survei yang dilakukan pada 7-13 Juni 2018, Ridwan-Uu di posisi dengan 36,9%.
Ditempel ketat Deddy-Dedi dengan 30,1%. Jauh di bawah Sudrajat-Ahmad Syaikhu 6,1% dan TB Hasanddin-Anton Charliyan 5%. Swing voters 20,8%.
2. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
Survei 22 Mei s.d 1 Juni 2018. Ridwan-Uu dipuncak dengan 43,1 persen. Menempel di belakangnya yakni Deddy-Dedi 34,1%.
Sementara itu dua pasangan lainnya jauh di bawah. Yakni, Sudrajat-Syaikhu 7,9% dan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan 6,5%.
3. LSI Denny JA
Survei 7-14 Juni 2018. Ridwan-Uu tetap dipuncak memimpin dengan perolehan elektabilitas 38,0%. Disusul Deddy-Dedi dengan 36,6%.
Sudrajat-Ahmad Syaikhu tertinggal jauh 8,2% dan diurutan buncit Tb Hasanuddin-Anton Charliyan sebesar 7,7%.
4. Poltracking Indonesia
Survei 18-22 Juni 2018. Masih Ridwan Kamil-Uu memimpin dengan 40% Menempel ketat berikutnya pasangan Deddy-Dedi dengan 35,8%.
Sementara di posisi bawah Sudrajat-Ahmad Syaikhu 10,7%, dan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan 5,5%.
5. Instrat
Melakukan survei 18 Juni s.d 21 Juni 2018. Hasilnya tambah berbeda pula. Dari hasil Instrat, Deddy-Dedi sukses ungguli semua calon.
Deddy-Dedi memperoleh  38,17%. Disusul Ridwan-Uu dengan 33,92%.
Selanjutnya Tb Hasanuddin-Anton Charliyan dengan 8,67%. Posisi buncit Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan 8,5%.

Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Firman Manan (dibulan Juni 2018) berpendapat hasil Pilgub Jabar 27 Juni 2018 mendatang tak akan jauh dari yang dipaparkan oleh lembaga survei. Namun problemnya, kata dia: lembaga survei banyak yang bertindak sebagai konsultan politik dari para paslon. Sehingga berpotensi hasil survei tidak objektif dan hanya bertujuan untuk membangun opini publik semata. Lembaga survey mesti transparan (jujur) sumber pendanaannya lanjut Firman.

Ternyata semua Lembaga Survey meleset jauh, Pasangan nomor urut 1  pasangan Ridwan Kamil-Uu menang Pilgub Jawa Barat dengan data penghitungan KPU 33,15%. Sementara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) adalah runner up dengan 28,37%
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) yang disurvey sebelumnya peringkat 1 atau 2 harus puas dengan 25,9%. Juru kunci Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan di posisi buncit 12,60%.               

Itu baru DKI dan Jawa Barat, jika dicek juga perbandingan hasil survey VS hasil Realcount KPU Jawa Tengah, semakin menambah keterpurukan image pada Lembaga Survey yang telah 'ngawur jauh' dalam menebak hasil yang selalu mereka gaungkan dengan metode ilmiah, jadi perkiraan secara ilmu pengetahuan, rentang geser tidak akan jauh dari margin of error yang rata2 3%, ternyata bisa hampir 20% pada kenyataan di realcount.

Enam hari jelang Pilgub Jateng, Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merelease hasil survey. Menurut LSKP-LSI, Ganjar Pranowo dipastikan memimpin Jawa Tengah dengan hasil 54,0%, lawan Sudirman Said-Ida Fauziyah hanya 13,0%.
Survei dilaksakan 7-13 Juni 2018 dengan metode sampling multi stage random sampling. Melibatkan 440 responden, dengan wawancara. Margin of error plus minus 4,8%. Elektabilitas Ganjar-Yasin terakhir yang mencapai 54,0%, sedangkan dalam survei bulan April capaian Ganjar-Yasin masih 50,3 persen. Sudirman Said-Ida Fauziyah juga naik menjadi 13,0 persen, dari bulan April 10,5 persen, sedangkan swing voters yang belum menentukan sikap 33,0 persen," kata Direktur LSKP-LSI Denny JA, Sunarto Ciptoharjono (sumber: detik.com)

Ternyata hasil berbeda jauh dengan survey, walaupun pemenangnya tidak berubah.
Hasil realcount KPU Jawa Tengah: Berdasarkan laporan hasil rekapitulasi suara dan penetapan hasil penghitungan suara, Ganjar-Yasin memperoleh persentase 58,78%. Sementara itu, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah memperoleh persentase 41,22%.

Dari sini dapat ditarik kesimpulan, berapa banyakpun Lembaga Survey yang mengunggulkan Jokowi-Maruf, hasilnya dapat saja berubah, Penulis yakin hasil survey Litbang Kompas awal maret yang buat heboh itu hampir mendekati, dengan hasil 49,2% untuk Jokowi-Maruf dan 37,4% untuk Prabowo-Sandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun