Mohon tunggu...
Ramadhan Nugroho
Ramadhan Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Sangat menyukai sejarah, karena dari sejarah kita bisa belajar dan membangun masa depan.

I Like History, Football, Liverpool, Roma, Batistuta. Twitter : @eko13ramadhan Instagram : eko13ramadhan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Runtuhnya Perusahaan Dagang Milik Belanda di Nusantara

7 Maret 2021   05:30 Diperbarui: 7 Maret 2021   06:57 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
VOC runtuh pada tahun 1799 setelah mengalami kebangkrutan akibat banyak pegawainya yang korupsi/forgeofempiressite.wordpress.com

Proses Kemunduran VOC

Setelah pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18 Veerenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) mengalami masa puncak kejayaan. Ditandai dengan semakin banyak kerajaan-kerajaan lokal nusantara berhasil dikuasai, keuntungan perdagangan rempah-rempah yang semakin meimpah. Selain itu jalur perdagangan yang dikuasai oleh VOC semakin besar menyebar luas dari Amsterdam, Tanjung Harapan, India sampai Irian/Papua. 

Namun, seiring makin banyak wilayah yang dikuasai VOC, hal tersebut juga menuntut kontrol dan pegawasan yang ekstra karena menghadapi permasalahan yang semakin kompleks dan sulit. Dan untuk menangani Hal tersebut dibutuhkan manajemen yang baik yang sayangnya pada pertengahan abad ke-18 tidak memadai karena VOC mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran. Faktor-faktor kemunduran VOC tersebut disebabkan diantaranya oleh komponen-komponen berikut.

Perang Inggris -- Belanda (1780-1784)

Meletusnya Perang antara Inggris dengan Belanda ini menjadi salah satu runtutan kemunduran kongsi dagang VOC. Perang ini sendiri dilatarbelakangi konflik mengenai legalitas dan aktivitas perdagangan dengan musuh-musuh Inggris, salah satunya negara yang baru merdeka, Amerika Serikat. 

Perang ini tidak lepas dari perang kemerdekaan Amerika yang sedang berlangsung antara Inggris melawan Amerika Serikat yang baru merdeka pada tahun 1776 dari kolonialisasi Inggris. Dalam hal ini Belanda melakukan kerjasama diplomatik yang secara tidak langsung mengakui kemerdekaan Amerika Serikat.

Perang antara Inggris dan Belanda ini berakhir dengan kemenangan Inggris setelah ditandatangani Perjanjian Paris oleh kedua belah pihak pada tahun 1783. Dalam perjanjian Paris ini Belanda harus menyerahkan negaptnam kepada Inggris, selain itu juga Inggris mendapatkan hak istimewa perdagangan di Hindia Belanda. Masuknya Inggris dengan mendapatkan hak istimewa perdagangan ini membuat VOC semakin sulit karena memiliki saingan dagang di Hindia Belanda.

Perang dengan Kesultanan di Nusantara

Selain menghadapi peperangan di Eropa dengan Inggris khususnya, VOC juga menghadapi serangkaian peperangan dengan kesultanan di Nusantara dalam proses perluasan kekuasaan monopolinya. Berikut beberapa perlawanan rakyat Indonesia menghadapi hegemoni VOC.

Perlawanan Rakyat Aceh Terhadap VOC

Aceh merupakan salah satu bandar perdagangan penting di wilayah Indonesia terutama di bagian barat. Hal ini dikarenakan letak kesultanan Aceh yang sangat strategis dimana dekat dengan jalur perdagangan Selat Malaka. Apalagi ketika Malaka berhasil dikuasai oleh Portugis pada tahun 1511,dan Portugis mengeluarkan kebijakan, melarang para pedagang muslim berdagang di Malaka. Hal ini menyebabkan semakin ramainya pelabuhan Aceh dengan para pedagang muslim sehingga Kesultanan Aceh tumbuh menjadi kesultanan yang besar.

Konflik Kesultanan Aceh dengan Portugis berlangsung sangat lama dan terlibat beberapa kali peperangan, seperti pada tahun 1629, Sultan Iskandar Muda mengirim pasukan untuk menghadapi Portugis di Malaka. Serangan ini pada awalnya sempat membuat Portugis kewalahan dan harus mengerahkan semua kekuatannya untuk menghadapi pasukan Sultan Iskandar Muda. Akan tetapi serangan ini masih belum mampu mengusir Portugis dari Malaka.

Sepeninggal Sultan Iskandar Muda, Kesultanan Aceh mengalami kemunduran. Pengganti Sultan Iskandar Muda, Yakni Sultan Iskandar Thani kurang cakap dalam memerintah. Pada tahun 1641 Portugis dapat diusir oleh VOC dengan bantuan Kesultanan Johor. Dalam perkembangannya ini, Aceh berusaha melakukan penyerangan terhadap VOC untuk merebut kekuasaan atas Malaka.

Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap VOC

Pada tahun 1605 VOC berhasil mengusir Portugis dari Ambon. Dalam perkembangannya, keberadaan VOC mendapat perlawanan  dari masyarakat Maluku. Perlawanan rakyat ini diakibatkan praktik monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan oleh VOC. Beberapa kali VOC harus menghadapi perlawanan masyarakat Maluku yang tidak kecil. Pada tahun 1635-1646 misalnya, VOC harus menghadapi serangan rakyat Hitu yang dipimpin oleh Kakiali. Pada tahun 1650 juga rakyat Ternate melakukan perlawanan dibawah pimpinan Kecili Said. Dua serangan tersebut berhasil diredam oleh VOC karena VOC memiliki persenjataan lengkap dan lebih modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun