Mohon tunggu...
Fahru Rozi
Fahru Rozi Mohon Tunggu... Administrasi - a story of life, love and laugh

a son, a brother, a husband, a father and badminton addict.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Keberhasilan Regenerasi dan Investasi WS Muda Tiongkok

15 Juli 2019   15:08 Diperbarui: 15 Juli 2019   15:20 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Dalam beberapa bulan terakir ini atau lebih tepatnya dalam kurun waktu setahun ini sektor tunggal putri (WS) tiongkok kembali meramaikan persaingan, dengan mencuatnya nama Chen Yufei yang ditahun ini sudah raih gelar juara All England, ditambah lagi dengan hadirnya nama-nama pemain WS Tiongkok yang rata-rata masih berusia belia, sebut saja nama He Bing Jiao, Cai Yan Yan, Han Yue, Chen Xiaoxin dan Gao Fang Jie. Nama-nama tersebut minimal sudah pernah mencicipi gelar BWF Tour atau pun minimal gelar Grand Prix Gold.

Hal ini tidak lepas dari konsistensi tim tiongkok dalam meregenerasi dan investasi pemain muda (junior) nya. Pola regenerasi dan investasi pemain muda ini sudah lama diterapkan tim tiongkok, disini saya hanya akan coba mengingat-ingat dan mengumpulkan data dalam kurun waktu 5 tahun terakhir saja sebagai referensi.

Dimulai dari World Junior Championship - WJC 2014
Kala itu 4 WS yg diandalkan adalah Qin Jin Jing & He Bingjiao sbgai proyeksi medali, dan berhasil tentu saja dengan Qin meraih perunggu dan He meraih perak setelah difinal dikalahkan Akane Yamaguchi (Jepang). Namun kala itu tiongkok juga sudah membawa Chen Yufei & Chen Xiaoxin sebagai investasi untuk tahun tahun selanjutnya.

Di tahun selanjutnya WJC 2015 memang tiongkok gagal di mana kala itu gelar juara dunia disabet Goh Jin Wei (Malaysia). Sementara He Bing Jiao yang unggulan pertama diluar dugaan kalah di babak Quarter Finals. Terlepas dari itu He Bing Jiao sudah dapat perak ditahun sebelumnya.  Stressing point disini adalah tiongkok sudah berinvestasi dengan menyertakan Chen yufei & Gao Fang Jie untuk proyeksi tahun selanjutnya, dimana keduanya memang kandas di Quarter Finals di tahun itu.

Investasi itu tentu saja berhasil, dengan capaian tahun berikutnya. Di WJC 2016 tiongkok suskses meraih gelar juara lewat Chen Yufei,  bukti dari regenerasi dan investasi yang sempurna. Menariknya mereka mengulang pola yang sama, dimana di tahun 2016 mereka menyertakan Cai Yan Yan dan Han Yue untuk invertasi tahun berikutnya. Kala itu Cai Yan Yan & Han Yue kandas di Quarter Finals.

Tahun 2017 di WJC yang dilangsungkan di jogja, investasi WS Tiongkok juga membuahkan hasil dengan raihan medali perak dari Han Yue dan Medali Perunggu dari Cai Yan Yan. Dan lagi pola berulang mereka menyertakan dua nama yang diproyeksikan untuk tahun selanjutnya, ada nama Wang Zhi Yi dan Zhou Meng. Di tahun itu Zhou Meng  hanya sampai babak Quarter Finals kalah dari kompatriotnya Han yue. Sementara Wang Zhi Yi sempat merepotkan Gregoria Mariska di babak 16 besar. Dua nama itu kemudian akan bersinar di WJC tahun selanjutnya.

Berlanjut di WJC 2018, lagi-lagi investasi tiongkok cukup membuahkan hasil, dengan raihan Dua perunggu dari Wang Zhiyi dan Wei Yaxin. Sementara Zhou Meng harus kandas di babak quarter finals oleh Zhiyi, bisa jadi seandainya bagan drawing tidak mempertemukan diawal mereka akan sama sama meraih medali, melihat dari beberapa tour BWF junior dimana 3 WS tiongkok tersebut sering menguasai sampai babak semifinal bersama-sama. 

Sementara nama Wei Yaxin sebagai debutan ditahun itu terbilang sukses dengan langsung meraih medali, dan seperti yang sebelum-sebelumnya tiongkok menginvestasikan pemainya untuk proyeksi tahun depan selain nama Zhou Meng yang masih akan berkompetisi di WJC tahun 2019, di tahun 2018 ini ada nama Han Qianxi yang di investasikan.

Patut ditunggu kiprah 2 WS tiongkok yang diinvestasikan tahun kemarin itu di ajang junior tahun 2019 ini, sebagai gambaran saja di ranking BWF junior saat ini nama Zhou Meng nangkring di ranking 2, sementara Han Qianxi berada di ranking 5. 

Sebagai data awal untuk melihat potensi mereka adalah di turnamen Dutch junior 2019 beberapa bulan lalu dimana Ha Qianxin meraih gelar juara, dan seakan menegaskan ancaman meraka sepekan berikutnya di turnamen German Junior 2019 terjadi final sesama WS tiongkok Zhou Meng vs Han Qianxi yang dimenangkan oleh Zhou Meng. Belum lagi jika kita menilik hasil di Jaya Raya junior 2019 belum lama ini disitu muncul nama baru WS tiongkok yang bernama Dai Wang menjadi juara, dengan tambahan Zhou Meng yang melaju sampai babak Semifinal.

Dari situ saja kita sudah bisa menarik kesimpulan bahwa dua nama yang di investasikan tahun lalu Zhou Meng dan Han Qianxi masing masing sudah meraih setidaknya satu gelar juara dan satu kali Runer up di tour junior dengan level tertinggi sebelum AJC dan WJC tahun 2019 ini, pun itu masih ditambah dengan tiba tiba munculnya nama Dai Wang yang sebagai debutan juga sudah langsung juara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun