Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 100 x Prestasi Digital Competition (67 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Transportasi Publik Trans Jakarta Menjadi Pilihan

8 Juli 2016   05:52 Diperbarui: 8 Juli 2016   08:48 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Armada terbaru TransJakarta I Sumber Foto : TransJakarta

Daku teringat ketika duduk diantara orang-orang yang menunggu kehadiran bus Trans jakarta. Shelter BNN menjadi lokasi tempat biasa daku menunggu bus Trans Jakarta jurusan Kampung Melayu - Kampung Rambutan. Moda transportasi ini menjadi kendaraan wajib bagi daku ketika berada di jantung kota Jakarta. Apa yang membuat daku lebih tertarik menggunakan layanan moda transportasi publik ini karena jujur saja lebih nyaman dari transportasi publik lainnya seperti metromini atau kopaja bahkan mikrolet. 

Jakarta yang dikenal dengan kemacetannya merupakan sebuah momok bagi warganya dan masyarakat yang berkerja di kota metropolis ini. Sebagai seorang yang tinggal didaerah di luar kota Jakarta yaitu di Gunung Putri-Kabupaten Bogor yang acapkali mengunjungi jantung pusat kota Jakarta pastinya membutuhkan kendaraan yang nyaman ketika berada disana. Karena kemacetan maka perlulah pilihan moda transportasi yang menghindari kemacetan atau mengurangi dampak macetnya jalan.

Deskripsi : Para Blogger di shelter Busway TransJakarta I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Para Blogger di shelter Busway TransJakarta I Sumber Foto : Andri M
Pada tanggal 25 Juni 2016 lalu komunitas pengguna transportasi publik Trans Jakarta salahsatunya Tau Dari Blogger (TDB) mendapatkan kesempatan berdiskusi dengan David Tjahjana (Dewan Transportasi Kota DKI Jakarta) dan Prasetya 'Prabu' Budi (Direktur Humas TransJakarta) di arena PRJ JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat. Kegiatan ini ditujukan untuk menampung aspirasi masyarakat, baik itu masukan, kritik, saran membangun dan kesan dari para pengguna transportasi publik TransJakarta.

Sejarah TransJakarta

Ide pembangunan proyek Bus Rapid Transit di Jakarta muncul sekitar tahun 2001. Kemudian ide ini ditindak lanjuti oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Bapak Sutiyoso. Sebuah institut bernama Institute for Transportation &Development Policy (ITDP) menjadi pihak penting yang mengiringi proses perencanaan proyek ini. 

Konsep awal dibuat oleh PT Pamintori Cipta, sebuah konsultan transportasi yang sudah sering bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain pihak swasta, terdapat beberapa pihak lain yang juga mendukungkeberhasilan dari proyek ini, di antaranya adalah badan bantuan Amerika (USAID) dan The University of Indonesia’s Center for Transportation Studies(UI-CTS).

Trans Jakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004 ditandai dengan peresmian Koridor 1, dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat,nyaman, dan terjangkau bagi warga Jakarta. Sejak awal pengoperasian Trans Jakarta, harga tiket ditetapkan untuk disubsidi oleh pemerintah daerah. 

Dalam rangka sosialisasi dan pengenalan angkutan massal ini kepada masyarakat, pada 2 (dua) minggu pertama pengoperasiannya (15-30 Januari 2004) pengguna Transjakarta tidak dikenakan tarif. Mulai 1 Februari 2004, tarif Transjakarta mulai diberlakukan seharga Rp2000. Pada tahun 2012, Dinas Perhubungan DKIJakarta memutuskan untuk menaikkan tarif Transjakarta seharga Rp3500. Tarif iniberlaku sampai hari ini (2016).

Sistem TransJakarta dibangun berdasarkan adopsi  sistem Trans Milenioy ang sukses di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibukota yang sangat padat. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (208 km), serta memiliki 228 halte yang tersebar dalam 12 koridor (jalur), yang awalnya beroperasi dari 05.00 - 22.00 WIB, dan kini beroperasi 24 jam.

Bincang-Bincang Santai Layanan TransJakarta

Daku sebagai pengguna setia TransJakarta bila berada di Jakarta mendapatkan kesempatan memberikan pernyataan kepada pengelola Transjakarta menyangkut armada TransJakarta jurusan Kampung Melayu - Kampung Rambutan yang secara fisik sudah daku anggap kurang layak. Selain itu daku juga menanyakan menyangkut APTB jurusan Blok-M - Cileungsi dimana saat ini sudah tidak masuk kembari ke jalur Busway apakah nantinya akan ada solusinya.

Dengan senyuman Prasetya 'Prabu' Budi (Direktur Humas TransJakarta) menanggapi apa yang daku sampaikan bahwa armada TransJakarta yang beroperasi jurusan Kampung Melayu - Kampung Rambutan akan mengalami penggantian armada di bulan July ini. Sedangkan untuk permasalahan menyangkut APTB sedang dicarikan solusinya. Karena APTB berkerjasama dengan Departemen Perhubungan tidak dengan TransJakarta. Pihak TransJakarta sejatinya menginginkan agar para operator APTB bersedia untuk bergabung dengan sistem manajemen bus Transjakarta yang dikelola oleh PT Transjakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun