Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 100 x Prestasi Digital Competition (67 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pesan Penting dari Kalijodo

4 Juni 2017   11:26 Diperbarui: 9 Juni 2017   12:38 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Saat ini Kalijodo telah berubah tampilan menjadi RPTRA dan Ruang Terbuka Hijau I Sumber Foto : Andri M

Kalijodo merupakan kawasan yang berdiri di atas 2 (dua) wilayah administrasi yakni Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Tempat tersebut  menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi trending topic Indonesia. Banyak hal yang terjadi disana sebelum 2016 yaitu Kawasan yang identik dengan judi, preman dan prostitusi. Ide penggusuran kalijodo pun muncul dari Gubernur DKI Jakarta yang lalu "Basuki Tjahaja Purnama". Pemda DKI dan Kepolisian kemudian sepakat dan bertekad menertibkan kawasan ini meski menuai sejumlah tantangan. Ada sejumlah alasan mengapa Kalijodo perlu ditertibkan. Ahok menyebut Kalijodo adalah kawasan untuk ruang terbuka hijau.

Saat ini Kalijodo sudah berubah wajah dari tempat yang kumuh dan identik dengan bisnis lendir, kini telah menjadi lokasi yang sehat. Kawasan seluas 1,4 hektar ini dirancang sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, antara lain taman, monumen, lintasan jogging, lintasan sepeda, skate park, amphi theater, mushola, kios, outdoor fitness, toilet, dan panggung kreasi. Selain itu, di kawasan tersebut juga akan dibangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) seluas 5.000 meter persegi. Taman ini menjadi tempat bersosialisasi secara sehat bukan tempat bisnis esek-esek, bercengkrama, berolahraga, area bermain anak, dan tertawa bersama.

Tujuan pembangunan fasilitas umum ini dapat digunakan sebagai area rekreasional di Jakarta. Kawasan Kalijodo ini sepertinya diharapkan oleh Gebenur sebelumnya agar dapat mendorong warga hidup lebih sehat dan bertambahnya area terbuka hijau. Selain itu, usaha penataan lingkungan di Kalijodo diharapkan dapat mengurangi lokasi berdampak negatif dan menambah nilai Jakarta untuk indikator smart environment.

Daku sejak tinggal di DKI Jakarta dari era 80an sampai pindah ke Cikeas Udik di pertengahan 2012 belum pernah sama sekali mengunjungi lokasi ini. Karena mungkin stigma negatif terhadap kawasan ini. Ini kali pertama daku mengunjungi lokasi yang telah menjadi RTH dan RPTRA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (Puspromkes) yang berkerjasama dengan Komunitas Blogger Cihuy lah yang membuat daku menginjakkan kaki pertama kali di kawasan Kalijodo.

Deskripsi : Bincang santai antara Kemenkes dengan para Blogger I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Bincang santai antara Kemenkes dengan para Blogger I Sumber Foto : Andri M
Puspromkes Kemenkes menjalin tali silahturahim dengan puluhan blogger untuk berbincang menyangkut program Germas ( Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ) dan bagaimana mudik sehat. Ngobrol santai daku menyebutnya, diselenggarakan tanggal 2 juni 2017 tepatnya pada hari jum'at. Aksi ngumpul bareng sambil buka puasa bersama ini juga dihadiri oleh pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang merupakan pemilik rumah. Menurut daku sepertinya ada "Pesan Penting Dari Kalijodo" yang ingin disampaikan pihak Kemenkes dengan hadirnya para blogger dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Hadir sebagai narasumber mewakili Kementerian Kesehatan yaitu dr.H.R.Deddy Kuswenda.M.Kes (Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat) dan drg.Kartini Rustandi M.Kes (Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga). Kehadiran dua direktur tersebut membuat diskusi nantinya pasti lebih berkualitas. Diskusi ini pun terlihat santai dan tidak ada jarak antara pejabat dan kami sebagai masyarakat urban.

 

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Sebuah kendaraan roda 4 (empat) terlihat terparkir di sisi sebelah kiri area skate park. Itu yang pertama kali daku lihat dari perwakilan lembaga negara Kementerian kesehatan yaitu mini bus tersebut. Daku pun menghampiri mobil tersebut yang beberapa bagiannya bisa dibuka tutup seperti food truk. Berbagai leaflet tersedia dari ; Tips Mudik Sehat, Bijak Memilih Makanan, 7 Tips Berhenti Merokok, Dampak Merokok, Mitos dan Fakta Tentang Ikan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Makan Buah dan Sayur, dll.

Deskripsi : Mobil edukasi & Informasi kesehatan I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Mobil edukasi & Informasi kesehatan I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Leaflet - leaflet yang tersedia di Mobil Edukasi & Informasi kesehatan I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Leaflet - leaflet yang tersedia di Mobil Edukasi & Informasi kesehatan I Sumber Foto : Andri M
Seorang penyuluh kesehatan mendekati kemudian melakukan penjelasan kenapa mini bus ini hadir. Mobil edukasi dan informasi ikut dalam bincang-bincang santai ini agar para blogger dapat mendapatkan informasi kesehatan menyangkut Germas. Tidak lama kemudian penyuluh kesehatan ini memperkenalkan kepada dra.Herawati MA sebagai Kasubdit Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan - Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat.

Deskripsi : dra.Herawati MA sebagai Kasubdit Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan - Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat. I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : dra.Herawati MA sebagai Kasubdit Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan - Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat. I Sumber Foto : Andri M
Berdasarkan keterangan ibu Herawati, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) telah dituangkan dalam Impres no.1 tahun 2017. Produk hukum ini masih baru, seperti pisang goreng yang baru diangkat dari penggorengan. Keluarnya Inpres ini dimaksudkan agar kementrian dan lembaga dapat saling berkerjasama dan berkoordinasi untuk melaksanakan Germas. Gerakan ini bukanlah kerjaan Kementerian Kesehatan saja. Perlunya keterlibatan kementerian lain dan profit sectorserta organisasi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun