Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Presidensi G20 dan Investasi Hijau, Implementasi PLTS Atap Bisa Bikin Indonesia Maju

24 Juli 2022   21:07 Diperbarui: 24 Juli 2022   21:29 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan Energi Baru Terbarukan yang kedepannya diharapkan mengganti energi fosil | Sumber Foto: Canva Pro

Investasi hijau saat ini mulai populer di negara-negara maju. Salah-satu opsi solusi cerdas Indonesia maju melalui Investasi Hijau dengan implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.

"Peningkatan instrumen dan investasi hijau dapat memainkan peran penting untuk mendorong kemajuan menuju ekonomi yang berkelanjutan dan hijau, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif," tegas Perry Warjiyo, Gubenur Bank Indonesia dalam Side Event Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Jumat (18/2/2022).

Krisis iklim menjadi salah-satu topik bahasan forum G20 yang melihat peradaban manusia sudah terlalu besar menggunakan energi fosil. Manusia sejak revolusi industri mengeksploitasi alam dan lingkungan hingga tak mampu lagi menyerap residu akibat aktivitas nya sendiri.

Presidensi G20 2022 Indonesia Memberi Dampak Ekonomi dan Keuangan 

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung  di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7) saat forum G20 mengatakan bahwa Investasi hijau dari luar negeri akan beralih ke negara-negara yang sudah siap.

Tambahnya, Bank Indonesia saat ini tengah mendorong sektor keuangan, perbankan dan pasar keuangan untuk memberikan pembiayaan ke sektor hijau.

Deputi Gubernur BI Juda Agung saat acara Scalling Up Green Finance in Indonesia G20 | Sumber Foto:  YouTube Bank Indonesia
Deputi Gubernur BI Juda Agung saat acara Scalling Up Green Finance in Indonesia G20 | Sumber Foto:  YouTube Bank Indonesia

Juda Agung berpesan bahwa jika tidak dimulai transisi dari sekarang, sektor keuangan Indonesia akan terlambat, bahkan bisa sangat signifikan bila sampai menghambat kinerja ekspor Indonesia.

Tidak hanya Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, ternyata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia juga sangat concern dengan investasi hijau.

Menteri Investasi Indonesia ini berani menyebut terjadinya ketimpangan dalam aliran investasi hijau antara negara maju dengan negara berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun