Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami Â
Hari ini  3 Juli 2022 merupakan De Ceremonial Usia Emas Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta. Buat daku (saya) merasa senang karena di momen perayaan 50 tahun ini daku bisa merasakannya. Kebetulan daku merupakan ASN Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang berkerja di RSKO Jakarta.
Kenapa 3 Juli disebut De Ceremonial (perayaan) ? karena sejatinya Rumah sakit ini menjejak umur yang ke 50 tahun di  tanggal 12 April 1972.
Saat daku membaca buku 30 tahun RSKO Jakarta, rumah sakit ini digagas pendiriannya oleh Bapak H. Ali Sadikin (alm) mantan Gubernur DKI Jakarta, dr. Herman Susilo (mantan Ka. Dinkes DKI Jakarta), Prof. dr. Kusumanto Setyonegoro (mantan Ka. Ditkeswa Depkes) dan bagian Psikiatri Universitas Indonesia.
Sebelum berojol ke dunia, Bapak (alm) Ali Sadikin memberikan instruksi untuk pendirian Drug Dependence Unit (DDU) pada 6 November 1971. Setelah gedung berdiri, barulah meresmikan bangunan DDU pada tanggal 12 April 1972 di komplek RS Fatmawati. Jadi secara de facto dan de yure RSKO Jakarta berdiri 12 April 1972.
Lalu Pada tahun 1974, DDU berubah menjadi Lembaga Ketergantungan Obat (LKO). Terus berubah kembali di tahun menjadi Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) dibawah naungan Departemen Kesehatan RI dengan Keputusan Menkes RI Nomor 138/Menkes/SK/IV/78.
Kenapa RSKO Jakarta melaksanakan perayaan HUT nya di tanggal 3 Juli bertahun-tahun ? ternyata jawabannya pasien pertama RSKO Jakarta berjenis kelamin perempuan dengan ketergantungan morphine yang diterima tanggal 3 Juli 1972. Tanggal ini kemudian disepakati dan dianggap sebagai tanggal beroperasi (berdirinya) RSKO Jakarta.
