Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 100 x Prestasi Digital Competition (67 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Akan Kulupa, Terima Kasih Bapak Jusuf Kalla

20 Oktober 2019   08:54 Diperbarui: 11 November 2019   20:34 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla I Sumber Foto : antara

Masa jabatan Bapak Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden akan segera berakhir pada akhir Oktober 2019 nanti. Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla, memasuki detik-detik terakhir masa tugas. 

Bapak Jusuf Kalla bisa daku bilang selain seorang pejabat ia juga seorang negarawan dan sosok yang humanis. Terdapat peristiwa dalam hidup daku yang tidak pernah daku lupa yakni bantuan beliau kepada Almarhum Kakak Satria Adhi saat membutuhkan ICU dan pendampingan di RS.Kanker Dharmais.

Almarhum Kakak Satria Adhi di periode 2011 s/d 2012 seingat ku pernah bertugas sebagai Wartawan Istana Kepresidenan di masa Bapak Jusuf Kalla Menjadi Wakil Presiden di Pemerintahan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Bantuan itu berawal dari teman-teman jurnalis Almarhum kakak Satria Adhi dari Trans 7, Net TV, wartawan Kepresidenan yang mencoba mengontak Bapak Jusuf Kalla tentang keadaan kakak Satria Adhi yang membutuhkan perawatan ICU. Saat itu kakak mengalami kondisi dimana membutuhkan ruangan ICU.

Kakak sudah di rawat lebih dari satu bulan lebih (yang daku ingat) di RS Pusat Otak Nasional. Sehari sebelum bantuan dari Bapak Jusuf Kalla kakak mengalami penurunan saturasi sehingga diaktifkan Code Blue.

Code Blue (Kode Biru) merupakan kode yang dimana menunjukkan  pasien yang membutuhkan resusitasi atau membutuhkan pertolongan medis, paling sering sebagai akibat dari serangan pernapasan atau serangan jantung, jika Code Blue di aktifkan di saat itu juga dokter atau suster terdekat akan melakukan pertolongan pertama ke pada pasien. 

Setelah Code Blue di non aktifkan kakak dipindahkan dari ruang perawatan umum ke ruang perawatan HCU RS Pusat Otak Nasional untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. 

Daku pun dipanggil tim medis untuk mencari Rumah Sakit yang memiliki ICU karena saat itu ICU di RS Pusat Otak Nasional sedang penuh. Semua orang daku hubungi termasuk teman-teman jurnalis almarhum kakak. Sekitar jam 9 malam salah seorang teman Kakak yang berkerja di Istana Wakil Presiden menghubungi daku, namanya Mbak Shena dan mas Suhartono .

Deskripsi : Friendship I Sumber Foto : immycreation
Deskripsi : Friendship I Sumber Foto : immycreation

Ia mendapatkan kabar dari Mbak Esti (Trans 7) bahwa Kakak membutuhkan ruang ICU. Mbak Shena menyampaikan akan ada dari pihak Wakil Presiden yang akan mengurus kepindahan perawatan Kakak dari RS.Pusat Otak Nasional ke RS Kanker Dharmais.

Smartphone ku berdering saat berada di kamar tunggu Rumah Sakit Otak Nasional. Daku pun mengangkat panggilan telp itu, suara seorang pria dengan lembut menyapa "Assalamualaikum wr wb mas Andri, saya dokter Chandra, dokter Wakil Presiden RI. Saya akan membantu mengkoordinasikan pemindahan perawatan Satria Adhi dari RS Otak Nasional ke RS.Kanker Dharmais"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun