Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Stop Pneumonia pada Anak, Saatnya Kita Sadar dan Bertindak

25 Agustus 2019   22:05 Diperbarui: 26 Agustus 2019   12:45 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Save Me From Pneumonia I Sumber Foto : Olah Digital - Pexels (free picture platform)

Kemajuan bangsa 20/30/50/100 tahun ke depan ditentukan oleh generasi yang dilahirkan dan dibesarkan saat ini. Bagaimana jika para generasi penerus bangsa ini saat masa pertumbuhan kurang sehat. Bahkan penyakit yang tertanam saat masa tumbuh dan berkembang dibawa sampai dewasa, pastinya memprihatinkan. Bagaimana jika calon penerus bangsa dapat terenggut nyawanya di masa balita!

Ada sebuah penyakit yang mengancam generasi bangsa kedepan ini, yakni Pneumonia Pada Anak. Kenapa bisa dibilang mengancam karena berdasarkan data yang ditampilkan oleh stoppneumonia.id (DI SINI) yang begitu concern dengan Pneumonia Pada Anak menyebutkan Pneumonia adalah penyebab kematian anak no 1 di dunia yang membunuh 1 juta anak tiap tahunnya.

Selain itu, jika tidak dicegah Pneumonia akan membunuh 11 juta anak di tahun 2030. Berdasarkan Unicef salah-satu yang menjadi sumbernya ialah polusi udara, yang memberi dampak setengah kematian anak akibat Pneumonia. 

Kita mengetahui bahwa merokok belum menjadi larangan di negeri ini, sehingga acapkali kita temukan para orang tua yang merokok di dekat anaknya atau balita.

Deskripsi : Pneumonia membunuh 1 juta anak tiap tahunnya : Sumber Foto : stoppneumonia.id
Deskripsi : Pneumonia membunuh 1 juta anak tiap tahunnya : Sumber Foto : stoppneumonia.id
Sumber yang lain World Health Organization (WHO) menyebutkan Pneumonia menyebabkan 15 % kematian dari semua angka kematian balita. Begitu miris di mana setiap satu menit dua balita meninggal (2500 jiwa perhari) disebabkan oleh Pneumonia. 

Sedangkan Kementerian Kesehatan RI menguak data bahwa 1 dari 5 kematian balita disebabkan oleh Pneumonia. Setiap tahun Pneumonia membunuh 1,4 juta Balita di dunia. 

Penyakit ini menjadi pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dari AIDS, Malaria dan Campak sekaligus. Begitu bahayanya Pneumonia, namun kita belum banyak yang sadar dan bertindak.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penyakit ini menduduki peringkat kedua sebagai penyakit menular setelah diare. Pada 2018 ada 42.305 balita ditemukan dan ditangani dengan diagnosis pneumonia. Prosentasenya sebesar 95,53% dari 44.285 balita yang diperkirakan sebagai penderita yang tersebar di 6 kabupaten kota.

Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Sawah Besar Jakarta Pusat mendata sebanyak 35 kasus penyakit pneumonia yang menjangkiti balita hingga pertengahan tahun 2019. Kejadian Pneumonia ini ditimbulkan oleh ribovirus, respiratory syncytial virus, virus influenza dan virus campak.

_

Ciri, Gejala dan Pengobatan Pneumonia 

Penyakit radang paru (Pneumonia) sangat rentan dialami bayi dan anak berusia kurang dari lima tahun. Bahaya penyakit ini bisa dapat menyebabkan komplikasi serius jika status gizi anak buruk, dan anak menderita kelainan bawaan. 

Para orang tua juga harus mengenali penyakit ini sejak dini karena jika penyakitnya terlambat dikenali dan ditangani akan memiliki risiko terdampak Pneumonia.

Pneumonia pada balita pengertian secara umumnya yakni di mana seharusnya paru-paru berisi udara akan terisi cairan atau nanah menyebabkan batuk berdahak demam sesak nafas dan bahkan dapat berujung pada kematian. 

Secara medis Pneumonia dpat dijelaskan adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya Pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasanya siebut bronchopneumonia).

Penyebab penyakit Pneumonia yang pertama adalah kuman penyakit yang dapat menular melalui udara dari air ludah, bersin dan juga darah, penyebab yang kedua adalah daya tahan tubuh lemah sehingga mudah terserang penyakit, penyebab yang ketiga adalah sirkulasi udara di dalam ruangan, dan penyebab yang keempat adalah kebiasaan memberikan makanan tidak sehat pada balita.

Deskripsi : Setengah Kematian anak akibat Pneumonia berkaitan dengan polisi udara (rokok) I Sumber Foto : stoppneumonia.id
Deskripsi : Setengah Kematian anak akibat Pneumonia berkaitan dengan polisi udara (rokok) I Sumber Foto : stoppneumonia.id
Sudah saatnya kita melakukan aksi untuk menghentikan Pneumonia pada anak. Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan angka kejadian Pneumonia di negara berkembang seperti Indonesia yaitu: kurangnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, gizi buruk, polusi udara dalam ruangan (salah-satunya asap rokok), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan kurangnya imunisasi campak.

Untuk itu perlunya kita sebagai warga mengingatkan warga lain yang memiliki balita untuk menjaga kesehatan buah hati dari bahaya Pnemunioa. 

Dalam banyak penelitian menyebutkan bahwa Pneumonia pada anak disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu: Haemophilus Influenzae tipe B (Hib) dan Streptococcus pneumoniae. Kedua bakteri ini juga dapat menyebabkan meningitis akut (infeksi pada selaput yang menutupi otak) pada anak-anak.

Sebenarnya penyakit Pneumonia ini bukanlah penyakit tunggal. Penyebabnya bisa bermacam-macam dan ada 30 sumber infeksi dengan sumber utama bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia maupun partikel.

Deskripsi : Lindungi Generasi Bangsa dari Pneumonia I Sumber Foto : Canva
Deskripsi : Lindungi Generasi Bangsa dari Pneumonia I Sumber Foto : Canva
Ada beberapa ciri dan dampak yang timbul dari Pneumonia seperti demam disertai berkeringat, sesak nafas dan nyeri di bagian dada, mudah lelah disertai sakit kepala. Penderita dapat pula kesulitan dalam bernapas, batuk rejan yang merupakan salah satu gejala umum pada anak ketika ia terkena Pneumonia. 

Gejala penyakit ini juga dapat dilihat dengan napas cepat dan napas sesak. Untuk memastikan pneumonia pada anak, dokter akan memeriksa pola pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan mendengarkan apakah ada suara napas abnormal dari paru-paru. 

Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang 1 tahun, dan 40 kali per menit atau lebih pada usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Pada anak dibawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis Pneumonia.

Dalam kasus Pneumonia yang lebih lanjut, penyakit ini dapat dikenali dengan metode pencitraan sinar-X, tes darah, serta pemeriksaan sampel dahak untuk memastikan jenis kumannya. 

Adapun Pneunomia dapat diobati secara efektif dengan pengobatan antibiotik diminum hingga habis, sesuai dosis dan jumlah yang diberikan dokter. Selain pemberian antibiotik oleh dokter, pastikan pula balita/anak mendapatkan istirahat dan cairan/minum yang cukup agar cairan tubuh tetap tercukupi. Pada penyakit Pneumonia yang berat anak perlu dirawat di rumah sakit untuk mengatasi kesulitan anak bernapas.

_

Bersama Selamatkan Generasi dari Pneumonia dengan Aksi

Pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara, seperti : Memberikan ASI ekslusif selama enam bulan pertama, hal tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan bayi anda mendapatkan gizi yang cukup serta membangun kekebalan alami terhadap bakteri maupun virus.

Selain itu pemberian vaksin yang disarankan oleh dokter dalam satu tahun pertama kelahiran, amat penting pula menjaga kebersihan lingkungan, jangan lupakan untuk membiasakan anak untuk hidup sehat seperti tidak jajan sembarangan dan pastikan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

Deskripsi ; 7 langkah cuci tangan I Sumber Foto : stoppneumonia.id
Deskripsi ; 7 langkah cuci tangan I Sumber Foto : stoppneumonia.id
Deskripsi : 5 waktu penting mencuci tangan I Sumber Foto : stoppneumonia.id
Deskripsi : 5 waktu penting mencuci tangan I Sumber Foto : stoppneumonia.id
Cuci tangan merupakan hal yang penting, kadang hal yang sederhana ini dilupakan. Saat kita memegang sesuatu, itu tidak menjamin barang/benda tersebut bersih dari kuman atau bakteri atau mungkin kotoran. 

Lakukan 7 langkah kebersihan tangan dengan air mengalir dan sabun. Selalu sediakan tissue di westafel. Ingat selalu 5 momen atau waktu penting cuci tangan agar tangan anak terbebas dari bakteri dan virus.

Pastikan sirkulasi udara di dalam rumah selalu baik, dalam hal ini pastikan membuka jendela pagi hari agar udara dapat masuk kedalam rumah. Bersihkan horden/filtrase secara berkala karena disana tempatnya kuman dan bakteri tinggal. 

Hal terpenting lainnya selalu berikan asupan makanan bergizi pada balita. Asupan makanan selain sumber energi juga merupakan sumber protein, vitamin, mineral dan zat gizi lainnya yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh balita. 

Sumber Informasi:

1. stoppneumonia.id

2. sehatpedia.kemenkes 

3. The Green Darmo Hospital Magazine Edisi : Juli - September 2012

4. jurnal.fk.unand.ac.id

5. Channel Youtube - Antara TV

_

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto SKM

Instagram I Twitter I Kompasiana I Email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun