Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 100 x Prestasi Digital Competition (67 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Emak Pingin Naik Haji, Saya Juga Pingin

28 Desember 2018   08:56 Diperbarui: 29 Desember 2018   15:27 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Haji merupakan menjadi tujuan bagi banyak umat muslim I Sumber Foto : dokpri

Tahun demi tahun, antrean haji reguler semakin memanjang. Tidak tanggung-tanggung di beberapa daerah bisa menunggu sampai 36 tahun untuk bisa haji. Data dari Kementerian Agama, per 26 September 2017 mencapai 3.419.162 orang. Ternyata antrean haji tidak berkurang pada 2018.

Emak ingin naik haji, itu yang saya rasakan. Salah-satu keinginan Ibu (emak) saya ialah menunaikan ibadah Haji sebelum sang Takdir memanggil. Ia hampir setiap bulan mengungkapkan perasaan nya itu. Ada upaya untuk saya mewujudkannya tapi apa daya uang yang disimpan selalu saja tiap bulan tergerus untuk keperluan lainnya. 

Bagi saya apabila ada rezeki dari ALLOH SWT, saya akan mendahulukan Ibu dahulu yang naik Haji kemudian barulah saya. Ada amanat almarhum Bapak untuk memberangkatkan ibu naik Haji.

Saya sebagai traveler terbilang cukup puas menjelajah keelokan negeri ini. Ada keinginan untuk traveling ke luar negeri. Namun, ibu mewanti-wanti "jangan kau traveling ke luar negeri kalau ke Mekah saja belum". Karenanya saya tidak traveling ke luar negeri walaupun ada Singapura yg biaya nya terbilang terjangkau.

Jujur, saya bukanlah seorang ahli ibadah. Sebagai umat muslim tetaplah menunaikan ibadah Haji sebuah impian walaupun saya berambut undercut. Saya tetap harus berupaya menjadi jiwa yang terpanggil Saatnya Berhaji, Emak Pingin Naik Haji, Saya Juga Pingin.

Untuk Naik Haji Saat ini Harus Menabung

Pada suatu waktu saya pernah membaca portal online (DI SINI) pada tahun 2014 terdapat 75 orang balita yang didaftarkan Haji oleh orang tua nya. Kenapa banyak orang tua melakukan itu bisa jadi karena masa tunggu yang panjang sehingga pendaftaran haji harus dilakukan sejak jauh-jauh hari.

Pendaftaran haji sejak usia dini dan remaja kini memang mulai digandrungi masyarakat. Sebab, bila mendaftar haji saat memiliki uang yang cukup bisa jadi akan mendapatkan antrian 11 (sebelas) tahun kemudian atau lebih baru bisa berangkat. Lebih baik mendaftar sejak dini atau seadanya rezeki namun sedikit demi sedikit menyisihkan rezeki untuk tabungan Haji. Ketika pas lunas, saya tidak terlalu lama antriannya.

Mungkin pemikiran para orang tua tersebut ketika usia anaknya 20 tahun sudah matang dan pas dengan tabungan Hajinya sudah lunas. Pada usia tersebut anak mereka sudah diperbolehkan menjalankan ibadah haji, karena bukan kategori anak-anak. Sementara usia di bawah 17 tahun, belum boleh melaksanakan ibadah haji.

Sebagai informasi, kuota haji 2018 untuk Indonesia sudah dikatakan normal yaitu 221 ribu jamaah. Tahun lalu 2017 sebanyak 211 ribu jamaah. Walaupun sudah normal tetapi kenaikannya tidak signifikan dibandingkan jumlah pendaftar Haji. Peminat haji selalu bertambah dan terus menumpuk karena kuotanya terbatas. Sedangkan, pendaftaran haji berlangsung setiap hari kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun